KOALISI PERJUANGAN ADVOKASI ANTARA GREENPEACE DAN PEMUDA ADAT PAPUA ATAS POSISI SUBORDINAT MASYARAKAT ADAT AWYU
DOI:
https://doi.org/10.31315/jpw.v5i1.12479Abstract
Studi ini didasarkan untuk mengeksplorasi upaya perjuangan advokasi Greenpeace bersama Pemuda Adat Papua (PAP) atas masyarakat adat Awyu yang mengalami suboridinasi di tengah pembangunan neoliberal. Terdapat dua pertanyaan kunci yang diajukan dalam penelitian ini. Pertama, bagaimana agenda dan praktik pembangunan neoliberal yang dijalankan melalui struktur governmentality pada gilirannya mengeksklusi dan mengalienasikan keberadaan suku Awyu? Kedua, bagaimana upaya advokasi di tingkat akar-rumput? Penelitian ini menunjukkan pengeksklusian terhadap masyarakat adat suku Awyu tidak dapat dilepaskan oleh struktur sentralistik bergaya neoliberal dijalankan oleh negara. Praktik governmentality dapat diamati melalui kontrol langsung kepada masyarakat adat melalui beragam modus-modus pendisiplinan lewar ide pembangunan yang kian privat. Posisi Awyu lantas berada sebagai pihak the others atau sebagai pihak subaltern yang berujung pada marjinalisasi dan eksploitasi melalui program pembangunan sentralistik. Sebagai bentuk resistensi dari ketimpangan yang ada, lahirlah upaya advokasi secara domestik dan transnasional guna mewakili pihak sub-altern tersebut. Forest Defender Camp dan seruan #AllEyesonPapua adalah salah satu contoh gerakan kolaborasi yang dilakukan Greenpeace dan pemuda adat Papua serta seluruh elemen Masyarakat dalam perjuangan dari adanya ketidakadilan yang terjadi. Kata Kunci: Advokasi, Governmentality, Neoliberalisme, Suku AwyuReferences
Budiardjo, C., & Liong, L. S. (1988). West Papua: The Obliteration of a People. TAPOL, 7.
Chairullah, E. (2022). Indonesia’s Failure in Papua. New York: Routledge. Coburn, E. (2013). Indigenous Research as Resistance. Socialist Studies, 53-54. Digest, F. (2021, Februari 12). Deforestasi Terencana di Papua. Retrieved Juni 2, 2024, from https://www.forestdigest.com/detail/1008/deforestasi-papua
Djo, D. B., & Niron, E. S. (2019). Ambivalensi Tindakan Represif Negara Atas Konflik Papua. Majalah Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia 45(1), 22.
Edyanto, & dkk. (2021). Implementasi Kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) Papua. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP), 353.
Eichhorn, S. J. (2022). Resource Extraction as a Tool of Racism in West Papua. The International Journal of Human Rights, 3.
Greenpeace. (2021). Stop Baku Tipu: Sisi Gelap Perizinan di Tanah Papua. Amsterdam: Greenpeace International.
Greenpeace. (2021). Stop Baku Tipu: Sisi Gelap Perizinan di Tanah Papua. Amsterdam: Greenpeace International.
Greenpeace. (2023). Putusan PTUN Jayapura Jadi Kemunduran Perlindungan Masyarakat Adat Awyu dan Lingkungan Hidup. Retrieved Juni 1, 2024, from https://www.greenpeace.org/indonesia/siaranpe rs/57412/putusan-ptun-jayapura jadi-kemunduran-perlindungan-masyarakat-adat-awyu -dan lingkungan-hidup/
Greenpeace. (2024, Mei 27). Suku Awyu dan Moi Gelar Aksi Damai di Mahkamah Agung, Serukan Penyelamatan Hutan Adat Papua. Retrieved Juni 2, 2024, from https://www.greenpeace.org/indonesia/siaran-pers/58406/suku-awyu-dan-moi gelar-aksi-damai-di-mahkamah-agung-serukan-penyelamatan-hutan-adat-papua/
Hasan, H., & Nugroho, Z. (2022). Menuju Papua Damai dengan Pendekatan Pembangunan Inklusif. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 58.
Hasan, H., & Nugroho, Z. (2022). Menuju Papua Damai dengan Pendekatan Pembangunan Inklusif. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 58.
Indonesia, G. (2023). Dari Hutan Desa Pertama di Papua, Anak Muda Adat Serukan Penyelamatan Hutan. Retrieved Juni 2, 2024, from , https://www.greenpeace.org/indonesia/siaran-pers/57166/darihutan-de sa-pertama di-papua-anak-muda-adat-serukan-penyelamatan-hutan/
Indonesia, G. (2024, Maret 14). Perjuangan Masyarakat Awyu Pertahankan Hutan Adat dari Perusahaan Sawit: Dikalahkan di Tingkat Banding, Kini Ajukan Kasasi. Retrieved Juni 5, 2024, from https://www.greenpeace.org/indonesia/siaran-pers/58027/perjuangan masyarakat-awyu-pertahankan-hutan-adat-dari-perusahaan-sawit-dikalahkan-di tingkat-banding-kini-ajukan-kasasi/
Indonesia, G. (2024, Mei 27). Suku Awyu dan Moi Gelar Aksi Damai di Mahkamah Agung, Serukan Penyelamatan Hutan Adat Papua. Retrieved Juni 5, 2024, from https://www.greenpeace.org/indonesia/siaran-pers/58406/suku-awyu-dan-moi gelar-aksi-damai-di-mahkamah-agung-serukan-penyelamatan-hutan-adat-papua/
Indonesia, G. (n.d.). Greenpeace Mendesak Pemerintah Evaluasi Deforestasi Terencana di Tanah Papua. Retrieved from https://www.greenpeace.org/indonesia/siaran pers/44860/green peace-mendesak-pemerintah-evaluasi-deforestasi-terencana-di tanah-papua/
Indonesia, G. (n.d.). Putusan PTUN Jayapura Jadi Kemunduran Perlindungan Masyarakat Adat Awyu dan Lingkungan Hidup. Retrieved Juni 2, 2024, from , https://www.greenpeace.org/indonesia/si aran -pers/574 1 2 /putusan-ptun-jayapura jadi-kemunduran-perlindungan-masyarakat-adat-aw yu-dan-lingkungan-hidup/
Jubi. (2022). Greenpeace: 1,88 juta hektare perkebunan kelapa sawit, penyebab deforestasi Tanah Papua. Retrieved Juni 1, 2024, from https://jubi.id/lingkungan/2022/greenpeace-188-juta-hektare-perkebunan-kelapa sawit-penyeba b-deforestasi-tan ah-papua/
Kamahi, U. (2017). Teori Kekuasaan Michael Foucault: Tantangan Bagi Sosiologi Politik. Jurnal Al-Khitabah, 126.
Komaruddin, A. (2024, Maret 18). Juru Kampanye Hutan Indonesia Greenpeace dalam Melihat Industri Ekstraktif di Papua. (M. Taufiq, Interviewer)
Kusumawardhana, I., & Bainus, A. (2018). “A Coxian Approach: Mengungkap Hegemoni Agenda ‘Education For All’ Terhadap Negara Berkembang. Jurnal Global Strategis 12, no. 2 , 56.
Lamonge, M. (2012). Neo-liberalism, Social Conflict and Identity of Papuan Indigenous People Case study of Merauke Integrated Food & Energy Estate (MIFEE) in Papua. Institute of Social Studies, 18.
Moifilit, S., & Putri, B. (2023). Anak Muda Adat dan Masa Depan Hutan Papua. Retrieved Juni 2, 2024, from https://www.greenpeace.org/indonesia/cerita/57496/anak-muda-adat dan-masadepan-hutan-papua/
Nilsson, J., & Wallenstein, S.-O. (2013). Foucault, Biopolitics, and Governmentality. Stockholm: Sodertorn University.
Nugroho, A. B. (2014). Kekuatan Modal dan Perilaku Kekerasan Negara Pada Masa Orde Baru Dan Pasca Orde Baru: Studi Kasus Freeport. Jurnal Penelitian Sosial 3(1), 104. Ormiston, N. T. (2010). Re-Conceptualizing Research: An Indigenous Perspective. First Peoples Child & Family Review , 50.
Purwoko, B., & dkk. (2022). Tindak Kekerasan di Papua (Januari 2010-Maret 2022). GTP-UGM, 1.
Putri, K. (2024, Juni 2024). Seruan All Eyes on Papua Viral di Media Sosial, Apa Artinya? Retrieved Juni 5, 2024, from https://nasional.tempo.co/read/1876272/seruan-all-eyes on-papua-viral-di-media-sosial-apa-artinya
Savitri, L. A. (2013). Korporasi & Politik Perampasan Tanah. Yogyakarta: INSISTPress. Saweri, D., & dkk. (2021). Potret Hutan Papua. Papua: WRI Indonesia.
Setiawan, R. (2018). Subaltern, Politik Etis, dan Hegemoni dalam Perspektif Spivak. Poetika: Jurnal Ilmu Sastra 6(1), 13.
Setiawan, R. (2018). Subaltern, Politik Etis, dan Hegemoni dalam Perspektif Spivak. Jurnal Ilmu Sastra, 13.
Setyaka, V. (2018). Analisis Teori dan Praktek dalam Perubahan Sosial Global. Kabar Kampus, 4.
Sugandi, Y. (2008). Analisis Konflik dan Rekomendasi Kebijakan Mengenai Papua. Jakarta: Friedrich Ebert Stiftung.
Sukmawati, A. D. (2018). Papua Dari Masa Ke Masa: Zaman Batu Hingga Masa Kini. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 426.
Suryawan, I. N. (2012). Dari Memoria Passionis Ke Foreri : Sejarah Politik Papua 1999-2000. 54. Suryawan, I. N. (2012).
Dari Memoria Passionis ke Foreri: Sejarah Politik Papua 1999-2000. Paramita, 144.
Suryawan. (2013). DARI MEMORIA PASSIONIS KE FORERI : SEJARAH POLITIK PAPUA 1999- 2000. 150.
Waimbo, D. E., & Yuwono, P. (2012). Dinamika Masyarakat Papua Pada Era Otonomi Khusus. Jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin XXI(1), 21.
Waimbo, D. E., & Yuwono, P. (2012). Dinamika Masyarakat Papua Pada Era Otonomi Khusus. KRITIS Jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin XXI (1), 23.
Watch, G. F. (2023). Location of Tree Cover Loss in Papua. Retrieved Juni 1, 2024, from https://www.globalfor
estwatch.org/dashboards/country/IDN/23/?category=summary&location=WyJjb3Vu dHJ5Ii
wiSUROIiwiMjMiXQ%3D%3D&map=eyJjZW50ZXIiOnsibGF0IjotNC4xMDk3NjcyMjQzMzU4MzgsImxuZyI6MTM3LjY3MTk5OTk5OTk4OTF9LCJ6b29tjo1LjA1MjU5Mjg4NzI4NzAwMi wiY2 FuQm
Downloads
Published
Issue
Section
License
1. Copyright of this journal is possession of Pena Wimaya Journal, article is by the knowledge of the author, whilst the moral right of the publication and the copyright of article belongs to the author.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Non Commercial-No Derivative (CC BY-NC-SA), implies that publication can be used for non-commercial purposes in its original form.
3. Pena Wimaya Journal has the right to change the format, republish with the author's name and archive articles.
4. Every publication (printed/electronic) are open access for educational purposes, research, and library. Pena Wimaya Journal is not responsible for copyright violation other than the three aims mentioned above.






