KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI KUARSA

Authors

  • Desi Trisnawati Barmawi

DOI:

https://doi.org/10.31315/jmtg.v5i1.235

Abstract

Secara kristalografi kuarsa dicirikan oleh sistem kristal trigonal trapezohedral dan heksagonal trapezohedral, dimana kuarsa trigonal trapezohedral berbentuk trapezium tertutup dengan enam bidang secara horizontal sumbu a1, a2, a3 membentuk sudut 120° tegak lurus sumbu c membentuk sudut 90°. Simetri kristal bersimbol Herman Maugin 3 2 yaitu kuarsa mempunyai satu sumbu kristal dengan 3 putaran simetri, 3 sumbu horizontal dengan 2 putaran simetri, tidak mempunyai bidang cermin dan pusat simetri. Kuarsa heksagonal trapezohedral berbentuk trapezium dengan 12 bidang secara horizontal sumbu a1, a2, a3, membentuk sudut 60° tegak lurus sumbu c pada sudut 90°. Simetri kristal Herman Maugin bersimbol 6 2 2 menandakan kuarsa memiliki satu sumbu kristal dengan 6 putaran simetri, 6 sumbu horizontal dengan 2 putaran simetri, tidak mempunyai pusat simetri dan bidang cermin. Hal itu juga tercermin dalam sifat mineraloginya.
Sifat optis mineral kuarsa yaitu umumnya tidak berwarna atau putih jika murni sering pula berwarna karena pengotoran-pengotoran atau inklusi mineral lain. Corak putih dan kilap kaca serta transparan. Kuarsa mempunyai indeks bias no = 1.55 dan ne = 1.54 sehingga bias gandanya bernilai positif dan lemah. Sifat dikroisme terlihat pada variasi kuarsa kripto dan fluoreskens tidak berwarna jika murni.
Kata kunci : sifat fisik, sifat optis dan kristalografi mineral kuarsa

Author Biography

Desi Trisnawati Barmawi

Mahasiswa Magister teknik Geologi UPN “ Veteran “ Yogyakarta

Published

2014-07-18

Issue

Section

Artikel