PENGEMBANGAN LAYANAN INKLUSIF BERBASIS HEPTAHELIX DI BIRO PERJALANAN WISATA "CALL ME TRAVEL"

Authors

  • Halid Hasan Politeknik Negeri Malang
  • Farika Nikmah Politeknik Negeri Malang
  • Nugraheni Warih Utami Universitas Negeri Malang
  • Dini Resmita Politeknik Negeri Malang
  • Nunung Aliyati Fajer Politeknik Negeri Malang

Abstract

Rekreasi menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat saat ini. Munculnya pariwisata halal, hijau, berkelanjutan, serta inovasi yang saat ini marak digaungkan yaitu pariwisata inklusif. Kegiatan pengabdian ini melibatkan mitra Call Me Travel (CMT) yaitu biro perjalanan wisata di Kabupaten Malang. Urgensi kegiatan ini di dasarkan pada perlunya pelaku usaha perjalanan wisata beradaptasi terhadap tren serta kebutuhan wisatawan berkebutuhan khusus, seperti penyandang disabilitas tuli dan bisu. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia CMT dalam memberikan layanan wisata yang ramah disabilitas serta memperkuat strategi bisnis berbasis kolaborasi Heptahelix. Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan pada CMT, ditemukan dua permasalahan utama: (1) keterbatasan kemampuan staf dalam berkomunikasi dengan penyandang disabilitas, khususnya tuli dan bisu, (2) belum adanya strategi bisnis yang fleksibel dan berorientasi pada kebutuhan konsumen yang memiliki kebutuhan khusus. Untuk menjawab hal tersebut, ditawarkan pendekatan berbasis model heptahelix yang melibatkan kolaborasi antara akademisi, dunia bisnis, komunitas penyandang disabilitas, media (teknologi), serta pemerintah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, metode yang digunakan meliputi sosialisasi, pelatihan, pendampingan dan evaluasi, penerapan teknologi, dan keberlanjutan program. Hasil dari pegabdian ini menunjukkan peningkatan kemampuan staf dalam berkomunikasi dengan penyandang disabilitas serta kemampuan menyusun strategi bisnis inklusif berbasis customer centric, dan melakukan promosi digital melalui social media. Dampak dari kegiatan terlihat pada peningkatan empati staf, serta perluasan pasar. Melalui pendekatan heptahelix, terbukti efektif dalam mendorong sinergi dari berbagai unsur untuk pengembangan layanan wisata inklusif yang berkelanjutan.

Kata Kunci: heptahelix, pegembangan layanan, wisata inklusif

Downloads

Published

02-12-2025