MEMBANGUN EKOSISTEM BISNIS PARIWISATA GIRIKARTO YANG BERKELANJUTAN DENGAN PENDEKATAN PENTAHELIX FOR SUSTAINABLE TOURISM
Abstract
Kalurahan Girikarto, yang terletak di Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki potensi wisata alam, budaya, dan kuliner yang besar, namun belum berkembang menjadi sistem bisnis yang berkelanjutan. Hal ini disebabkan oleh pengelolaan destinasi yang belum terintegrasi, kelembagaan desa yang masih lemah, infrastruktur akses yang terbatas, serta pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal. Untuk menjawab tantangan tersebut, Program Pengabdian kepada Masyarakat (PbM) ini bertujuan untuk membangun ekosistem bisnis pariwisata Girikarto yang berkelanjutan dengan fokus pada kesejahteraan masyarakat lokal, pelestarian budaya, dan keberlanjutan lingkungan. Strategi yang digunakan mengadopsi model pariwisata berbasis komunitas (Community-Based Tourism/CBT) melalui pendekatan Pentahelix for Sustainable Tourism (PST). Kegiatan dilaksanakan secara partisipatif melalui workshop, FGD, pelatihan, dan pendampingan yang melibatkan lima aktor utama: akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas, dan media. Hasil program meliputi pengembangan Sistem Informasi Pariwisata Girikarto (SIPARTO) versi 2 sebagai media promosi dan penggerak ekonomi lokal; penciptaan produk kuliner unggulan berupa keripik pisang, sale pisang, dan abon ikan yang digerakkan oleh kelompok PKK sebagai motor pemberdayaan perempuan; serta penyusunan Roadmap Pariwisata Girikarto 2025–2030 yang mengarahkan pengembangan delapan bidang utama destinasi. Output utama diwujudkan melalui wisata bahari terpadu dan “Gelar Budaya Girikarto” sebagai simbol sinergi antara potensi alam, budaya, dan ekonomi lokal. Implementasi PST terbukti efektif memperkuat kolaborasi multipihak dalam tiga dimensi keberlanjutan, mencakup socio-economic, eco-culture, dan eco-tourism. Secara akademik, program ini memvalidasi PST sebagai kerangka implementatif pengembangan pariwisata berbasis komunitas. Secara praktis, hasilnya memberikan model replikasi bagi desa wisata lain serta merekomendasikan penguatan kelembagaan digital dan pemberdayaan perempuan sebagai strategi keberlanjutan yang mendukung pencapaian SDG 5, SDG 8, SDG 11, SDG 12, dan SDG 17.
Kata Kunci: pentahelix, pariwisata berkelanjutan, community-based tourism, pemberdayaan perempuan, Girikarto
Unduh Template
Submit Full Paper