Pengaruh Water Holding Capacity Terhadap Erosi pada 3 Variasi Tapak Tumbuh PT Bharinto Ekatama Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v5i1.11648Kata Kunci:
Variasi Tapak Tumbuh, Erosi, WHCAbstrak
Pemulihan lahan bekas tambang menghadapi beberapa masalah seperti pengikisan tanah dan tanah kering karena terjadinya erosi dan rendahnya water holding capacity (WHC) lapang. Ditinjau dari tutupan vegetasi PT Bharinto Ekatama memiliki 3 variasi tapak tumbuh yaitu hutan, cover crop lebat dan cover crop jarang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh WHC terhadap tingkat laju erosi dan pada 3 variasi tapak tumbuh PT Bharinto Ekatama. Penelitian ini menggunakan metode survei, pemetaan lapangan, metode purposive sampling, metode tongkat, metode gravimetri, metode matematis, metode analisis statistik korelasi dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan korelasi WHC terhadap erosi pada are cover crop lebat mempunyai nilai signifikansi 0,538 dengan nilai korelasi pearson sebesar -0,258 menunjukkan korelasi lemah. Korelasi WHC terhadap erosi area cover crop jarang mempunyai nilai signifikansi 0,045 dengan nilai korelasi pearson sebesar -0,717 menunjukkan korelasi kuat. Korelasi WHC terhadap erosi area hutan memiliki signifikansi 0,742 dengan nilai korelasi pearson sebesar 0,135 berarti tidak terjadi korelasiReferensi
Agviolita, P., Yushardi., & Anggraeni, K, A. (2021). Pengaruh Perbedaan Biochar terhadap Kemampuan Menjaga Retensi pada Tanah. Jurnal Fisika Unand, 10(2), 267-273. http://jfu.fmipa.unand.ac.id/index.php/jfu/article/view/669/5
Arifin, Z., Tjahjana, D, D, D., Rachmanto, R, A., Suyitno., Prasetyo, S, D., & Hadi, S. (2020). Penerapan Teknologi Biopori untuk Meningkatkan Ketersedian Air Tanah serta Mengurangi Sampah Organik di Desa Puron Sukoharjo. Jurnal Semar, 9(2), 53-63. https://jurnal.uns.ac.id/jurnal-semar/article/view/43408/28447
Fitriyanti, Reno. (2016). Pertambangan Batubara : Dampak Lingkungan, Sosial dan Ekonomi. Jurnal Redoks, 1(1), 34-40. https://dx.doi.org/10.31851/redoks.v1i1.2017
Monica, R, R, Asrifah, D., & Suharwanto. (2021). Evaluasi Dampak Pertambangan Terhadap Lingkungan di Sekitar Kawasan Pertambangan Tras, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian III Tahun 2021, 37–44. http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/satubumi/article/view/6234
Murtilaksono, K., & Wahyuni, E, D. (2004). Hubungan Ketersediaan Air Tanah dan Sifat-Sifat Dasar Fisika Tanah. Jurnal Tanah dan Lingkungan, 6(2), 46-50. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jtanah/artic
Murnaghan, N., & Stocking, M. (2000). Land Degradation-Guidelines for Field Assessment. Macquarie University.
Nifen, S, Y., & Triwanda, A. (2018). Kajian Laju Erosi Dipengaruhi Tutupan Vegetasi Menggunakan Citra Landsat-8 pada Das Batang Kuranji Bagian Hilir. Jurnal Review in Civil Enginering, 6(1), 68-75. jurnal.untidar.ac.id/index.php/civilengineering/
Nifen, S, Y., & Idris. (2021). Pengaruh Tutupan Vegetasi Terhadap Erosi pada Hulu Sungai Batang Arau, Kota Padang. Ensiklopedia of Journal, 3(2), 98-108. https://jurnal.ensiklopediaku.org/
Putri, A, S. (2022, Januari 31). Potensi Sumber Daya Alam Indonesia. Kompas. https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/28/110000269/potensi-sumber-daya-alamindonesia
Rahayu,S., Purnama, A, R., Melisa, P., & Lisdayani, E. (2021). Kepadatan Populasi Cacing Tanah pada Kebun Karet di Desa Securai Selatan Dusun Batang Rejo Kabupaten Langkat. Jurnal Jeumpa, 8(1), 478-482. https://ejurnalunsam.id/index.php/jempa/article/download/3820/2606/
Santoso., Agustriani, L., Maskuri., Sudarmadji., & Hadi, S. (2021). Pembuatan Biopori untuk Penyerapan Air Vertikal dan Pembuatan Pupuk Organik. Jurnal Pengabdian Polinema Kepada Masyarakat, 7(1), 45-50. https://jpkm.polinema.ac.id/index.php/jpkm/article/view/59
Safriani., Jayanti, D, S., & Syahrul. (2017). Pengendalian Erosi Secara Vegetatif Menggunakan Rumput Pait (Axonopus compressus) dan Rumput Alang-alang (Imperata cylindrica) pada Tanah Ordo Ultisol.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah, 2(2), 396-403. www.jim.unsyiah.ac.id/JFP
Sarminah, S., Gultom, U, A., & Ramayana, S. (2022). Estimasi Erodibilitas Tanah dan Identifikasi Jenis Erosi di Wilayah Pasca Tambang Batubara. Jurnal AGRIFOR, 21(1), 13-26. http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/AG/article/5790/5731
Sarminah, S., Kristianto, D., & Syafrudin, M. (2017). Analisis Tingkat Bahaya Erosi pada Kawasan Reklamasi Tambang Batubara PT Jembayan Muarabara Kalimantan Timur. Jurnal Hutan Tropik, 1(2), 154-162.
Sinulingga, M., & Darmanti, S (2007). Kemampuan Mengikat Air oleh Tanah Pasir yang Diperlakukan dengan Tepung Rumput Laut Gracilaria verrucosa. Jurnal Anatomi dan Fisiologi, 15(2), 32-38. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janafis/article/view/2570/2278
Sulistiyanto, Y., Rieley., J.O., Limin, S,H. (2005). Laju Dekomposisi dan Pelepasan Hara dari Serasah pada Dua Sub-Tipe Hutan Rawa Gambut di Kalimantan Tengah. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 11(2), 1-14. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jmht/article/view/2844
Webliana, K., Sari, D, P., & Solikatun. (2020). Penanggulangan Erosi dan Tanah Longsor Menggunakan Limbah Sabut Kelapa di Dusun Klui, Desa Malaka. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(1), 411-416.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).