Pengaruh Constructed Wetland dengan Penambahan Bahan Organik (Kompos dan Tandan Kosong Kelapa Sawit) terhadap Nilai pH, Besi (Fe), dan Mangan (Mn) pada Air Asam Tambang Batubara
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v5i1.11655Kata Kunci:
Air Asam Tambang, Bahan Organik, Kompos, Lahan Basah Buatan, Tankos Sawit, Typha latifoliaAbstrak
Pengolahan air asam tambang dengan kandungan logam terlarut berupa besi (Fe) dan mangan (Mn) saat ini cenderung hanya dengan menambahkan bahan kimia. Namun, hal tersebut membutuhkan biaya yang besar dan harus dilakukan secara terus-menerus. Oleh sebab itu penerapan sistem lahan basah buatan (constructed wetland) menggunakan tanaman dan penambahan bahan organik dapat menjadi pilihan alternatif, karena tidak memerlukan biaya yang terlalu tinggi dan mekanismenya lebih sederhana. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh constructed wetland dengan penambahan bahan organik terhadap pH dan konsentrasi logam Fe dan Mn. Penelitian ini menggunakan 12 reaktor yang terbagi atas empat perlakuan, dengan perbedaan komposisi bahan organik. Pada setiap reaktor diisi dengan air asam tambang, tanah, bahan organik dan tanaman ekor kucing (Typha latifolia). Bahan organik yang digunakan berupa kompos dan tandan kosong (tankos) kelapa sawit. Masing-masing parameter (pH, Fe, dan Mn) diukur setiap lima hari selama 15 hari. Data yang dihasilkan selanjutnya dihitung menggunakan rumus efektivitas dan dianalisis menggunakan uji two way. Hasil penelitian menunjukkan bahwa constructed wetland dengan penambahan bahan organik mampu meningkatkan pH dari 3,8 menjadi 7,39 serta menurunkan konsentrasi Fe dari 3,2 mg/l menjadi 0,11 mg/l dengan efektivitas 96,46% dan Mn dari 6,5 mg/l menjadi 0,03 mg/l dengan efektivitas 99,49%.Referensi
Hakim, M., Wibowo, A., Hasyim, D., Afandi, T., Alimano, M., Suwondo, S., dan Ratnaningsih. (2009). Penelitian Penanggulangan Air Asam Tambang di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.
Nugraha FA, Kirmi H, Haryanto B, Afiffa M. (2020). Analisis Penggunaan Media Tandan Sawit dan Kompos dengan Sistem Aerobic Wetland dalam Mengolah Air Asam Tambang. SPECTA Journal of Technology, 4(2), Pp 35 - 44.
Mardhiati, L., Prihatini, N., dan Nilawati, I. (2021). Variasi Bahan Organik pada Media Lahan Basah Buatan. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.
Nirtha, I., Prihatini, N., dan Pronawati, L. (2021). Penggunaan Lahan Basah Buatan Aliran Vertikal Bawah Permukaan dengan Tanaman Typha latifolia dan Cyperus papyrus dalam Menyisihkan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada Air Sumur Bor. Jukung Jurnal Teknik Lingkungan,7(1), Pp. 95–102.
Nivala, J., Afferden, M., Hasselbach, R., Langergraber, G., Molle, P., Rustige, H., dan Nowal, J. (2018). The New German Standard on Constructed Wetland Systems for Treatment of Domestic and Municipal Wastewater. Water Science and Technology, 78(11), Pp. 2414–2426.
Panca, A., Bargawa, W., Nurcholis, M., dan Cahyadi, T. (2018). Penerapan Wetland untuk Pengelolaan Air. Kurvatek 03(2), Pp. 41–46.
Rahmawati, A. S. dan Erina, R. (2020). Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan Uji Anova Dua Jalur. Optika: Jurnal Pendidikan Fisika, 4(1), Pp. 54–62
Ramadhani, J., Asrifah, R. D., dan Wahyuning, I. (2019). Pengolahan Air Lindi Menggunakan Metode Constructed Wetland di TPA Sampah Tanjungrejo, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian, 1(2), 1–8.
Riani, S. D. (2020) Peranan Bahan Organik pada Media Buatan untuk Pengelolaan Air Asam Tambang. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.
Sekarjannah, F. A. (2019). Pengelolaan Air Asam Tambang pada Sistem Lahan Basah Buatan (Constructed Wetland) dengan Menggunakan Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) dan Penambahan Bahan Organik. Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).