Model Sebaran Limbah Merkuri Menggunakan Metode Geolistrik Di Kawasan Pertambangan Emas Rakyat Poboya Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v5i1.11661Kata Kunci:
Pertambangan Emas Rakyat, Merkuri, Geolistrik, Hambatan Jenis, Wenner.Abstrak
Pertambangan emas rakyat di Kelurahan Poboya Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah menggunakan merkuri dalam jumlah sangat banyak sekitar 621,37 ppm atau 500 cc/tromol dalam satu kali pengolahan. Proses pengolahan ini menyebabkan tingginya kandungan limbah merkuri disekitar lingkungan pengolahan. Sampel lumpur yang diambil dari sisa pengolahan tromol mengandung merkuri sebesar 114,0101 ppm. Penelitian ini mengkaji pola sebaran limbah merkuri berdasarkan data hambatan jenis pada area pertambangan emas rakyat Poboya menggunakan metode geolistrik. Pengukuran menggunakan Automatic Array Scanning (AAS) dengan konfigurasi Wenner. Pengukuran terdiri dari 5 lintasan, dimana lintasan 1 dan 2 terdiri dari 22 elektroda sedangkan lintasan 3, 4, dan 5 terdiri dari 19 elektroda dengan jarak spasi elektroda 7 meter. Uji laboratorium pada sampel limbah merkuri juga dilakukan menggunakan metode Wheatstone Bridge untuk mengetahui nilai hambatan jenis limbah merkuri. Model Sebaran limbah merkuri 2D dimodelkan menggunakan Software Res2dinv, selanjutnya sebaran limbah merkuri 3D dimodelkan menggunakan Software Voxler. Hasil penelitian menunjukkan rentang nilai hambatan jenis limbah merkuri pada lokasi penelitian berkisar antara 4 Ωm hingga 65 Ωm, dengan litologi penyusun berupa formasi Alluvial. Model hambatan jenis 2D menunjukkan adanya kandungan limbah merkuri pada lintasan 1, 2, 3 dan 5. Model hambatan jenis 3D memperlihatkan pola sebaran limbah merkuri cenderung menyebar secara horizontal pada radius 5 meter dari kolam lumpur dan secara vertikal penetrasi merkuri telah menyebar hingga kedalaman 1,75 meter hingga 10 m. Konsentrasi limbah merkuri tertinggi berada pada bagian permukaan dan berangsur berkurang hingga kedalaman 10 meter.Referensi
Albasar, M.I., Daud, A. and Maria, I.L. (2013). Pajanan Merkuri (Hg) pada Masyarakat di Kelurahan Poboya Kota Palu Sulawesi Tengah, E_Journal Software Pascasarjana Universitas Hasanuddin, p. 11.
Aflah, Nurul dan Muchlis. (2015). Identifikasi Penyebaran Limbah Merkuri Pada Pertambangan Emas Tanpa Izin Dengan Metode Geolistrik. Jurnal Universitas Syiah Kuala. Diunduh Hari Senin 19 Oktober 2022 Pukul 15.04 WITA.
Bidesari, L, B, (2018). Identifikasi Sebaran Limbah Merkuri di Desa Pelangan Kecamatan Sekotong Menggunakan Metode Geolistrik (Doctoral dissertation, Universitas Mataram).
Putranto, Thomas. (2011), Pencemaran Logam Berat Merkuri (Hg) Pada Air Tanah, Teknik – Vol. 32 No. 1 Tahun 2011, ISSN 0852-1697, Universitas Diponegoro: Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik
Reynolds, J. M. (1997). An Introduction to Applied and Enviromental Geophysics. New York : John Willey and Sons ltd.
Suhendra, S. (2006). Pencitraan Konduktivitas Bawah Permukaan dan Aplikasinya guntuk Identifikasi Penyebaran Limbah Cair Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis 2 D. GRADIEN J. Ilm. MIPA, 2(1), 105-108.
Telford, W.M., L.P. Geldart, and R.E. Sheriff. (1990). Applied Geophysics. New York : Cambridge University Press, London.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).