Konservasi Mataair di Dusun Klumprit II dan Sebagian Dusun Klumprit I, Kalurahan Wukirharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v5i1.11664Kata Kunci:
Konservasi, Mataair, PotensiAbstrak
Dusun Klumprit II dan sebagian Dusun Klumprit I, Kalurahan Wukirharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi mataair namun juga dengan daerah ancaman kekeringan tinggi menurut Peta Ancaman Kekeringan Kabupaten Sleman. Pemenuhan kebutuhan air bersih di daerah penelitian berasal dari Mataair Sendang Sebedug dan Mataair Mbelik, namun dikarenakan mataair tersebut kurang dapat memenuhi keseluruhan aktivitas masyarakat kedua dusun tersebut sehingga masyarakat masih perlu membeli dari PAM Desa. Penelitian dilakukan dengan metode pemetaan, metode volumetrik, metode wawancara, metode uji laboratorium, dan metode evaluasi. Dalam menganalisis kualitas air, parameter mengacu pada baku mutu Peraturan Gubernur DIY tahun 2008. Kualitas air daerah penelitian dinilai baik secara menyeluruh namun masih terdapat parameter yang melebihi baku mutu yaitu pada parameter DO senilai 5,7 mg/L dan 4,4 mg/L, TSS senilai 2 mg/L dan 1 mg/L dan Total Coliform senilai TNTC (Too Numorous To Count). Penelitian bertujuan untuk menganalisis kualitas serta kuantitas mataair daerah penelitian yang kemudian dapat dipertimbangkan arahan konservasi daerah penelitian.Referensi
Astuti, D. W., Fatimah, S., & Anie, S. (2016). Analisis Kadar Kesadahan Total Pada Air Sumur Di Padukuhan Bandung Playen Gunung Kidul Yogyakarta. 1(1), 69– 73.
Nurmasita, L., Asrifah, Rr. Dina., Santoso & D, Hudawan. (2020). Konservasi Mataair untuk Memenuhi Kebutuhan Domestik di Daerah Desa Pagerharjo Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan, Vol. 4(2) 9-17
Priyono. (2002). Konservasi Tanah dan Mekanisasi Pertanian. Dalam makalah Teras : Bebas Banjir
Putri, F.D.M., E. Widyastuti dan Christiani. (2014). Hubungan Perbandingan Total Nitrogen dan Total Fosfor dengan Kelimpahan Chrysphyta di Perairan Waduk Panglima Besar Soedirman, Banjarnegara. Scripta Biologica, 1(1): 96-101.
Ramadan, Anri Noor Annisa., Hendardi, Agi Rivi. (2020).Pemanfaatan Lubang Resapan Biopori di RW 03 Keluharan Sambongjaya Kecamatan Mangkubumi, Kota Taksimalaya. Universitas Perjuangan Tasikmalaya. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Vol. 6 (4) : 267-273
Roni, Ni Gusti Ketut. (2015). Konservasi Tanah dan Air. Bali : Universitas Udayana
Santoso, Arif Dwi. (2018). Keragaman Nilai DO, BOD, dan COD, di Danau Bekas Tambang Batu Bara Studi Kasus pada Danau Sangatta North PT KPC di Kalimantan Timur. Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol 19. (1) : 89-96
Sudarmadji. (2013). Mata Air: Perspektif Hidrologis dan Lingkungan. Sekolah Pascasarjana, UGM, Yogyakarta
Supriharyono. (2009). Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati, Di Wilayah Pesisir dan Laut Tropis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Peraturan Gubernur DIY No. 20 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Air
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene
Peraturan Menteri Pekerjaan umum No. 18/PRT/M Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
SNI 06-2414-1991 tentang metode pengambilan contoh kualitas air
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).