Rekayasa Kestabilan Lereng Pada Lahan Penambangan Batugamping Di Padukuhan Kalangan, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, D.I.Y.
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v6i1.14443Kata Kunci:
Kestabilan Lereng, Metode Janbu yang Disederhanakan, Nilai Faktor KeamananAbstrak
Sumber daya mineral yang melimpah khususnya di Padukahan Kalangan, memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat melalui kegiatan penambangan berupa penambangan batugamping. Namun, aktivitas penambangan ini berpotensi mengganggu kestabilan lereng, meningkatkan risiko gerakan massa batuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kestabilan lereng di lokasi penelitian dengan menggunakan metode Janbu yang disederhanakan, melalui perhitungan Faktor Keamanan (FK) menggunakan rocscience slide. Metode penelitian meliputi survei lapangan, pengamatan, serta uji laboratorium. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketiga lereng yang diteliti (Lereng 1, Lereng 2, dan Lereng 3) memiliki nilai FK masing-masing sebesar 5,534; 25,074; dan 8,077, yang semuanya termasuk dalam kategori lereng stabil menurut klasifikasi Bowles (1989) dan KEPMEN ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018. Faktor-faktor seperti bobot isi, kohesi, dan sudut geser dalam batuan berkontribusi signifikan terhadap stabilitas lereng. Selain itu, analisis kualitas massa batuan menggunakan sistem pembobotan RMR menunjukkan bahwa ketiga lereng termasuk dalam kelas III (batuan sedang), dengan hasil uji kuat tekan uniaksial yang termasuk ke dalam kategori batuan lemah. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan pada lokasi penelitian.Referensi
Bowles, JE. 1989. Sifat-sifat Fisik & Geoteknis Tanah: (Mekanika Tanah). Jakarta: Erlangga.
Hudson, J.A. dan Priest, S.D. 1976. Discontinuity Spacing in Rock. International Journal of Rock Mechanics and Mining Sciences & Geomechanics Abstracts, Volume 13, issue 5.
Karnawati, Dwikorita. 2002. Pengenalan Daerah Rentan Gerakan Tanah dan Upaya Mitigasinya (Makalah Seminar Nasional Mitigasi Bencana Alam Tanah Longsor, Semarang 11 April 2002). Pusat Studi Kebumian Lembaga Penelitian Unveristas Diponegoro, Semarang.
Karnawati, Dwikorita. 2005. Gerakan Massa Tanah di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya. Yogyakarta: Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 1927. K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaida Teknik Pertambangan yang Baik
Santoso, D. H., Suharwanto, S., & Prasetyo, M. T. 2021. Analisis Kestabilan Lereng dan Pengelolaan Lereng Akibat Penambangan Andesit di Sebagian Kecamatan Bagelan Purworejo. Jurnal Geografi: Media Informasi Pengembangan Dan Profesi Kegeografian, 18(1), 46-51.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
Wibowo, S., dkk. 2018. Kajian Kestabilan Lereng Batuan menggunakan Klasifikasi Massa Batuan, Metode Elemen Hingga, dan Analisis Batuan Jatuh. Bandung: Padjajaran Geoscience Journal, Vol. 2, No. 2.
Wylie, D.C. dan Christopher W. Mah. 2005. Rock Slope Engineering. London: Spon Press.
Zakaria, Zulfiadi. 2009. Analisis Kestabilan Lereng Tanah. Bandung: Jurusan Teknik Geologi, UNPAD.
Zuidam, R.A. Van, 1985. Guide to Geomorphologic Aerial Photographys Interpretation and Mapping. ITC, Enschede The Netherlands.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).