Analisis Kualitas Air Tanah di Sekitar TPST Bantargebang, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v6i1.14446Kata Kunci:
Air Lindi, Air Tanah, Landfill, TPST BantargebangAbstrak
Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang mengelola sampah dengan volume mencapai 7.500 ton per harinya, sehingga air lindi menjadi salah satu permasalahan utama. Meskipun terdapat Instalasi Pengolahan Air Sampah (IPAS), namun tidak dipungkiri masih ada air lindi yang tidak terolah dan mencemari lingkungan sekitar. Sebagian sumur warga di sekitar lokasi penelitian telah mengalami perubahan warna air dan berbau tidak sedap. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk meganalisis kualitas air tanah di sekitar TPST Bantargebang dibandingkan dengan baku mutu. Penelitian dilakukan dengan metode survei lapangan, metode pengambilan sampel, metode uji laboratorium, dan metode evaluasi deskriptif. Pengambilan sampel air tanah akan dilakukan dengan metode convenience sampling. Parameter yang digunakan yakni kekeruhan, zat padat terlarut (Total Dissolved Solid), air raksa, kadmium, dan zat organik (KMNO4). Hasil kualitas air menunjukkan bahwa parameter TDS melebihi baku mutu pada LP21sebesar 301 mg/L dikarenakan adanya pengaruh rembesan air lindi TPST Bantargebang. Parameter kekeruhan melebihi baku mutu pada LP3 dan LP20 dengan nilai 46,60 NTU dan 6,02 NTU. Nilai kekeruhan yang tinggi pada LP3 disebabkan kondisi sumur tidak tertutup. Selain itu, nilai kekeruhan yang melebihi baku mutu pada LP3 dan LP20 diduga disebabkan oleh limbah domestik. Parameter zat organik melebihi baku mutu pada LP3 dan LP13 dengan nilai 12 mg/L dan 13 mg/L, nilai pada LP3 diduga disebabkan oleh pencemaran limbah domestik. Sedangkan pada LP13, diduga disebabkan oleh rembesan air lindi dari tumpukan sampah rumah tangga di dekat lokasi sumur.Referensi
Hadi, M. C. (2013). Bahaya Merkuri di Lingkungan Kita. Jurnal Skala Husada, 10(2), 175-183. Kaslum, L., Anerasari, Zikri, A., Tanjung, Y., Oktavia, Y., A, A., Lismayani, & Arinda. (2019).
Kinerja Sistem Filtrasi dalam Menurunkan Kandungan TDS, Fe, dan Organik dalam Pengolahan Air Minum. Jurnal Kinetika, 10(1), 46–49.
Maidiana. (2021). Penelitian Survey. ALACRITY : Journal Of Education, Vol. 1(2), 20–29. Maryani, D., Masduqi, A., Lingkungan, J. T., & Teknik, F. (2014). Pengaruh Ketebalan Media dan
Rate Filtrasi pada Sand Filter dalam Menurunkan Kekeruhan dan Total Coliform. Jurnal Teknik Pomits, 3(2), 76–81.
Royani, S., Fitriana, A. S., Enarga, A. B. P., & Bagaskara, H. Z. (2021). Kajian COD Dan BOD dalam Air di Lingkungan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Kaliori Kabupaten Banyumas. Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan, 13(1), 40–49. https://doi.org/10.20885/jstl.vol13.iss1.art4
Sanjaya, Althur. (2019). Pengaruh Atribut Hotel Terhadap Overall Satisfaction pada Upscale Hotel di Kota Jakarta. Skripsi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Su, M. I., Warouw, V. R. C., & Theffie, K. L. (2017). Analisis Kualitas Air disekitar Situs TPA Sumompo Kota Manado. Jurnal Cocos, 1(5). https://doi.org/https://doi.org/10.35791/cocos.v1i5.15892
Widiarti, I. W., Ardiati, A. S., & Gati, A. A. (2020). Analisis Pengelolaan Sampah Di UPN “Veteran” Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian, 3(1), 30–44. https://doi.org/https://doi.org/10.31315/jilk.v3i1.3406.g3194
Widiyanto, A. F., Yuniarno, S., & Kuswanto, K. (2015). Polusi Air Tanah Akibat Limbah Industri dan Limbah Rumah Tangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 246–254.
Yatim, E. M., & Mukhlis. (2013). Pengaruh Lindi (Leachate) Sampah Terhadap Air Sumur Penduduk Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin. Jurnal Kesehatan Masyarakat.,7(2), 54-59.
Yuliani, S., Rohmat, D., & Somantri, L. (2016). Dampak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasir Sembung Terhadap Kualitas Air Tanah Di Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur. Antologi Pendidikan Geografi, 4(2), 1–7.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).