Teknik Konservasi Daerah Imbuhan Mata Air Sendang Songo Desa Punduhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v6i1.14459Kata Kunci:
Daerah Imbuhan, Mata Air, KonservasiAbstrak
Mata Air Sendang Songo di Desa Punduhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah saat ini dimanfaatkan sebagai sumber air domestik oleh sebagian masyarakat Dusun Punduh, Dusun Ngruwuh Kulon, dan Dusun Bulu. Daerah imbuhan Mata Air saat ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lokasi permukiman, pertanian dan perkebunan. Pemanfaatan lahan pada daerah imbuhan akan mempengaruhi kelangsungan dari Mata Air Sendang Songo. Untuk itu diperlukan adanya upaya pengelolaan agar pemanfaatan lahan yang dilakukan masyarakat tidak mengganggu fungsi kawasan sebagai daerah imbuhan. Metode survei, analisis matematis dan metode evaluasi digunakan untuk mencapai tujuan dari penelitian. Aspek-aspek yang diolah terdiri dari topografi, kemiringan lereng, penggunaan lahan dan tekstur tanah di daerah penelitian. Data dari aspek-aspek tersebut dianalisis dan diinterpretasikan sehingga mendapatkan teknik konservasi yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa daerah imbuhan Mata Air Sendang Songo berada di sisi utara mata air yang terbagi kedalam dua kelas yaitu daerah imbuhan tidak sesuai dengan luas 41,4 Ha dan daerah imbuhan kurang sesuai dengan luas 94,6 ha. Konservasi yang dilakukan pada daerah imbuhan yaitu dengan pembuatan rorak/saluran buntu sebanyak 969 buah dan lubang resapan biopori sebanyak 3 buah untuk setiap 20 m2 luas bangunan yang bertujuan untuk menambah pasokan air tanah pada mata air.Referensi
Firizqi, F., Irshabdillah, M. R., Prayogo, E. S., Rahmawati, A. I., Hidayatulloh, M. A., Rosidhah, N. A., Aisyah, R. N., Astuti, B. I. D., Fauzan, M., Tastian, N. F., & Agniy, R. F. (2019). Karakteristik mata air dan penggunaan air domestik di Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung. Jurnal Geografi Lingkungan Tropik, 3 (1)
Hendrayana, H.(2013). Hidrogeologi Mataair. Jurusan Teknik Geologi UGM, Yogyakarta.
Kodoatie, Robert J. (2012). Tata Ruang Air Tanah. Yogyakarta : Andi Press.
Ludfi, M. Hemon, Hasbullah Syaf. (2018). Analisis Penentuan Zona Resapan Air Tanah Di Kecamatan Rumbia Dan Rumbia Tengah Kabupaten Bombana. Jurnal Perencanaan Wilayah Volume 3 (1) 1 -16
Mashuri, (2015). Kajian Ketersediaan Dan Kebutuhan Air Baku Dengan Pemodelan Ihacres Di Daerah Aliran Sungai Tapung Kiri. Jurnal FTEKNIK Volume 2 (1) 1 -12
Sanitya, Ria S. & Hani Burhanudin. (2018). Penentuan Lokasi dan Jumlah Lubang Resapan Biopori di Kawasan DAS Cikapundung Bagian Tengah. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 13 (2)
Seizarwati, W., Fikri, N. A., Syahidah, M., Husna, A., Ahmad, R. D., & Kusumastuti, S. W. (2021). Kajian Potensi Debit Mata Air Dalam Rangka Penerbitan Izin Pemanfaatan Air Baku Di Hulu Sungai Bengawan Solo. Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi, 20(2) 98–107
Sunjoto. (2011). Teknik Drainase Pro-Air. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada
Wahyudi, Hendra. (2009). Kondisi dan Potensi Dampak Pemanfaatan Air Tanah di Kabupaten Bangkalan. Jurnal Aplikasi Volume 7 (1) 14 -19
Wirasembada, Yanuar C., Budi I., Satyanto K. (2017) Penerapan Zero Runoff System (ZROS) dan Efektivitas Penurunan Limpasan Permukaan pada Lahan Miring di DAS Cidanau Banten. Media Komunikasi Teknik Sipil Vol 23 (2) 102 – 112
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).