Analisis Tingkat Kehilangan Air Akibat Kebocoran Pipa PERUMDAM Tirta Projotamansari, Sub Unit Pulutan
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v6i1.14478Kata Kunci:
EPANET 2.2, Kehilangan Air, Kebocoran PipaAbstrak
Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDAM) Tirta Projotamansari menjalankan usaha utamanya di bidang penyediaan air minum dan air bersih yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya daerah Kabupaten Bantul salah satunya adalah Padukuhan Jipangan. Pelayanan air bersih sering kali mengalami masalah dan kendala seperti tidak meratanya air sampai ke wilayah dengan tingkat elevasi muka tanah tertinggi, kebocoran pipa dan sebagainya. Kebocoran pipa sangat berpengaruh terhadap pendistribusian air PERUMDAM karena kebocoran pipa ini mengakibatkan kehilangan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak kehilangan air yang terjadi di Padukuhan Jipangan akibat kebocoran pipa. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode survey dan pemetaan, metode purposive sampling, dan metode analisis deskriptif yaitu berupa analisis perhitungan kehilangan air melalui data yang dihasilkan berdasarkan hasil simulasi EPANET 2.2. Hasil penelitian menunjukkan kehilangan air pada PERUMDAM akibat adanya kebocoran pipa. Kehilangan air yang paling besar persentasenya yaitu pada bulan November mencapai 60% pada pipa 4 yang berada di RT 2, kemudian bulan Desember kehilangan air yang paling besar mencapai 48% pada pipa 26 yang berada di RT 5, selanjutnya pada bulan Januari dan Februari kehilangan air yang paling besar berada di pipa 26 yang berada di RT 5.
Referensi
Deriana, L., & Herawati, H. (2021). Analisis Kehilangan Air Jaringan Distribusi Air Bersih Pdam Tirta Melawi. JeLAST: Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang, 6(1).
Diasa, I. W., Soriarta, I. K., & Suryawan, I. B. G. (2019). Analisa Kehilangan Air (Non Revenued Water) Pada Jaringan Sistem Penyediaan Air Minum (Spam). Jurnal Teknik Gradien, 11(2), 1-19.
Fakhriyah, F., Yeyendra, Y., & Marianti, A. (2021). Integrasi smart water management berbasis kearifan lokal sebagai upaya konservasi sumber daya air di Indonesia. Indonesian Journal of Conservation, 10(1), 34-41.
Febriany, I. E. (2015). Strategi Penurunan Kebocoran di Sistem Distribusi Air Bersih Kota Mataram. (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember).
Mustafidah, H. (2019). Optimalisasi Tingkat Kehilangan Air PDAM Kota Mojokerto Dengan Penerapan Sistem Distric Meter Area (DMA) Ditinjau Dari Aspek Teknis, Kelembagaan Dan Finansial. Surabaya: Tesis Jurusan Teknik Lingkungan Institut Sepuluh Nopember.
Rosita, N. D., & Lubis, Z. (2021). Evaluasi Sistem Distribusi Air Bersih Di Desa Sendangrejo, Kapanewon Lamongan, Kabupaten Lamongan. Civilla: Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan, 1(2), 23-29.
Saparina, W. dan Masduqi, A. 2017. Penurunan kehilangan air di sistem distribusi air minum PDAM kota Malang (Tesis Master). Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Sari, A. K. (2019). Studi Kehilangan Air PDAM Tirta Bukae Luwu Utara (Studi Kasus Kec. Masamba) Tahun 2017-2018. Journal Dynamic Saint, 4(1), 725-733.
Thornton, J., Sturm, R., & Kunkel, G. (2008). Water loss control. McGraw-Hill Education.
Waspodo, W. (2017). Analisa Head Loss Sistem Jaringan Pipa Pada Sambungan Pipa Kombinasi Diameter Berbeda. Suara Teknik: Jurnal Ilmiah, 8(1).
Wigati, R., Maddeppungeng, A., & Krisnanto, I. (2015). Studi analisis kebutuhan air bersih pedesaan sistem gravitasi menggunakan software EPANET 2.0. Konstruksia, 6(2).
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).