Ruang Terbuka Hijau Sebagai Upaya Mengurangi CO2 Dari Kegiatan Produksi Minyak Bumi Tradisional di Wonocolo
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v2i1.4452Abstrak
Timbulan emisi CO2 di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Tahun 2017 tercatat sektor energi menyumbang 558.890.000 ton CO2 (48,57%) dari total emisi CO2 yang terjadi di Indonesia. Desa Wonocolo juga berperan dengan menghasilkan 10.046,52 ton CO2/tahun dari kegiatan produksi minyak bumi tradisional. 10.046,52 ton CO2 dari kegiatan produksi minyak bumi tersebut, sebanyak 5.323,49 kg CO2/tahun terurai di udara dan sebagian lainnya dapat mencemari lingkungan. Kegiatan produksi minyak bumi tersebut masih dinilai kurang memperhatikan lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan arahan pengelolaan lingkungan berupa RTH untuk mengurangi emisi CO2 yang dengan menggunakan perhitungan matematis, sehingga dapat diketahui luas RTH dan jumlah tumbuhan yang dibutuhkan. Jenis tumbuhan yang ditetapkan adalah pohon sengon (Albizia chinensis) dan perdu pucuk merah (Syzygium paniculatum), kedua tumbuhan tersebut termasuk tumbuhan yang dapat mereduksi CO2. RTH yang harus tersedia minimal seluas 128.370 m2 yang dapat ditanami 7.600 pohon sengon dan 400 perdu pucuk merah, sehingga dapat mereduksi 73.912,83 ton CO2/tahun. Selain dapat mereduksi CO2, RTH tersebut dapat menghasilkan O2 lebih banyak.
Kata Kunci: Ruang Terbuka Hijau (RTH); Energi; Lingkungan; Pengelolaan Lingkungan; Produksi Minyak Bumi Tradisional
Referensi
Badan Pusat Statistik. (2019). Emisi Gas Rumah Kaca menurut Jenis Sektor. Diambil dari https://www.bps.go.id/statictable/2019/09/24/2072/emisi-gas-rumah-kaca-menurut-jenis-sektor-ribu-ton-co2e-2001-2017.html.
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. (2020). Data Curah Hujan Stasiun Hujan Padangan. Kabupaten Bojonegoro: BBWS Bengawan Solo.
Fitriani, D. (2016). Pertumbuhan Tanaman Sengon (Paraserianthes Falcataria L.) Bermikoriza Pada Lahan Tercemar Pb. Skripsi Jurusan Biologi Istitut Teknologi Sepuluh Nopember.
IPCC Guidelines. (2006). 2006 Guidelines For National Greenhouse Gas Inventories. Kanagawa: Interngovernmental Panel on Climate Change (IPCC).
Krisnawati, H., Haruni, Eveliina Varis, Maarit Kallio, dan Markku Kanninen. (2011). Paraserienthes Falcataria (L.) Nielsen: Ekologi, Silvikultur dan Produktivitas. Bogor: CIFOR.
Megumi, S.R. (2018). Pucuk Merah, Tanaman Andal Penyerap Karbon. Diambil dari https://www.greeners.co/flora-fauna/pucuk-merah-tanaman-andal-penyerap-karbon/ .
Nuroniah, H.S. & Putri, K.P. (2013). Manual Budidaya Sengon (Falcataria moluccana). Bogor: Pusat Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 26 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011 – 2031.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 05/PRT/M/2008 Tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Tata Ruang.
World Resources Institute. (2020). Progres Pencapaian Target Penurunan Emisi Seluruh Provinsi Tahun 2020. Diambil dari https://cait.wri.org/indonesia?lng=id
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).