Evaluasi TPA Temesi Berdasarkan Penilaian Indeks Risiko Lingkungan di Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v4i1.8894Abstrak
TPA Temesi telah beroperasi selama 28 tahun yang awalnya direncanakan dengan metode lahan urug saniter,tetapi kegiatan di TPA sempat menggunakan metode lahan urug terkendali selama beberapa tahun kemudian
beralih menggunakan metode penimbunan terbuka. TPA Temesi memiliki luas 4,5 hektar dengan sampah yang
masuk sebanyak 420 ton/hari. Semakin meningkatnya timbulan sampah yang tidak dibarengi oleh penyediaan
sarana dan prasarana yang memadai dan hanya mengandalkan sistem penimbunan terbuka, mengakibatkan beban
sampah menumpuk di TPA. Kurang baiknya pengelolaan sampah di TPA Temesi dapat menimbulkan risiko
bahaya terhadap lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil evaluasi tingkat bahaya TPA
Temesi berdasarkan penilaian Indeks Risiko Lingkungan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode
survey dan pemetaan, metode uji laboratorium, metode wawancara, dan metode pembobotan. Metode
pembobotan mengacu pada penilaian Indeks Risiko Lingkungan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum RI Nomor 03 Tahun 2013. Hasil penelitian TPA Temesi didapatkan nilai indeks risiko lingkungan sebesar
550,945 yang termasuk dalam kategori tingkat bahaya sedang dengan tindakan yang disarankan TPA diteruskan
dan direhabilitasi menjadi lahan urug terkendali secara bertahap.
Kata Kunci: TPA Temesi; Rehabilitasi; Indeks Risiko Lingkungan; Controlled Landfill; Sampah
Referensi
Atima, W. (2015). BOD dan COD Sebagai Parameter Pencemaran Air dan Baku Mutu Air Limbah.
Pendidikan Biologi Fakultas, IAIN Ambon. Jurnal Biology Science & Education. Vol 4, No. 1.
Hal. 83-98.
Daroini, T.A, dan Apri Arisandi. (2020). Analisis BOD (Biological Oxygen Demand) di Perairan Desa
Prancak Kecamatan Sepulu, Bangkalan. Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian,
Universitas Trunojoyo Madura. Volume 1, No. 4. Hal. 558-566.
Hadiwiyoto, S. (1983). Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Yayasan Idayu. Jakarta.
Kurniawan, B., Ika Wahyuning Widiarti, dan Wisnu Aji D.K. (2021). Evaluasi TPA Pasuruhan
Berdasarkan Penilaian Indeks Risiko Lingkungan di Desa Pasuruhan, Kecamatan Mertoyudan,
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Yogyakarta : UPN “Veteran” Yogyakarta, Hal. 388-399.
Kustiyaningsing, E., dan Rony Irawanto. (2020). Pengukuran Total Dissolved Solid (TDS) dalam
Fitoremediasi Deterjen dengan Tumbuhan Sagitaria lancifolia. Jurnal Tanah dan Sumberdaya
Lahan, Vol. 7, No. 1. Hal. 143-148.
Mujaddidah, F.R, Benno Rahardyan, Enri Damanhuri, dan Febrian Hadinata. (2017). Fenomena
Degradasi Sampah Organik Terhadap Stabilitas Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Jurnal Teknik
Lingkungan, Volume 23 Nomor 1, April 2017 (Hal. 69-77).
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2016
tentang Baku Mutu Lindi Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Tempat Pemrosesan Akhir.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Undang-Undang Republik Indonesia No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
Widayah, F.A, Ika Wahyuning Widiarti, dan Rr. Dina Asrifah. (2021). Penilaian Indeks Risiko
Lingkungan di TPA Tanggan, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.
Yogyakarta : UPN “Veteran” Yogyakarta. Hal. 400-408.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).