Teknik Konservasi Mataair Untuk Kebutuhan Air Domestik di Sebagian Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9033Abstrak
Sebagian Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul merupakan daerah yang rawan kekeringan. Sebagian warga desa menggunakan mataair dan sumur sebagai sumber air untuk kebutuhan air domestik. Namun saat musim kemarau, sumur – sumur mengering dan debit mataair berkurang sehingga beberapa warga kekurangan air untuk kebutuhan air harian. Pemanfaatan sumber daya air masih tradisional dan belum dikelola secara optimal, baik dari pelestarian, perlindungan dan sistem distribusi air. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode survei & pemetaan, wawancara, matematis, laboratorium dan evaluasi. Karakteristik mataair yang dikaji meliputi sebaran dan tipe mataair berdasarkan sifat pengaliran, kelas debit, dan tenaga gravitasi. Potensi mataair diketahui dari kuantitas (debit) dan kualitas mataair. Kuantitas mataair dihitung dari debit mataair pada dua musim yaitu musim kemarau dan penghujan. Kualitas matair diketahui dari analisis laboratorium dan pengamatan di lapangan. Wawancara digunakan untuk mengetahui kebutuhan air penduduk dan evaluasi daerah imbuhan untuk mengetahui kelas daerah imbuhan. Berdasarkan hasil penelitian, kedua mataair (Mataair Song Putri dan Mataair Sawah) termasuk Depression Springs, memiliki sifat pengaliran tipe Intermittent Springs dan kelas debit VI (debit berkisar 0,1-1 L/detik). Kualitas air dari mataair tidak sesuai sebagai Air Kelas I sehingga diperlukan pengelolaan. Kebutuhan air penduduk di tahun 2029 tercukupi dan daerah imbuhan termasuk kelas sedang. Teknik konservasi yang dilakukan berupa penerapan strip cropping, pembuatan bak penampung dan sistem distribusi serta sumur resapan.
Kata Kunci: potensi mataair, kebutuhan air, konservasi mataair, daerah imbuhan
Referensi
Arsyad, S. 2008. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor.
Daerah Istimewa Yogyakarta. 2008. Peraturan Gubernur DIY Nomor 20 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Air di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 20,Yogyakarta.
Departemen Pekerjaan Umum. 2007. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Prasarana Air Minum Sederhana. Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Jakarta.
Hendrayana, H. 2013. Hidrogeologi Mataair. Jurnal Geological Engineering Dept, Faculty of Engineering. Gadjah Mada University, Yoyakarta.
Kementrian Kehutanan. 2011. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.4/Menhut-li/2011 tentang Pedoman Reklamasi Hutan. Kementrian Kehutanan Republik Indonesia, Jakarta.
Kementrian Kesehatan. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Rennag, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).