Kajian Potensi Mata Air Di Desa Hilitobara, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v4i1.9490Abstrak
Lokasi mata air Zumo dan Bayo secara administrasi berada di Desa Hilitobara. Daerah penelitian tidak memiliki sungai sehingga masyarakat desa hanya memanfaatkan mata air sebagai sumber airnya. Mata air Bayo sering mengalami kekeringan ketika kemarau. Tujuan dari hasil penelitian ini adalah mengetahui potensi mata air dari segi kuantitas dan kualitas agar layak bagi masyarakat, kemudian akan dilakukan arahan pengelolaan. Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan dari pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Potensi kedua mata air
dari segi kuantitas mata air Bayo mengeluarkan rata-rata debit air 2.289.150,7 L/tahun, sedangkan mata air Zumo mengeluarkan rata-rata 43.693.655,04 L/tahun. Potensi dari segi kuantitas ini dapat memenuhi kebutuhan akan air bersih hingga 10 tahun mendatang. Potensi dari segi kualitas air dari kedua mata air semua cukup baik kecuali 1 Fe mata air Bayo. Arahan pengelolaan di daerah penelitian yaitu konservasi berupa pembuatan bak penampung, pompa serta pipa pendistribusian, pembuatan aerasi sistem venturi, dan teras gulud.
Kata kunci: Mata Air, Mata Air Bayo, Mata Air Zumo, Konservasi, Konservasi Mata Air
Referensi
Aurilia, M. F., Santoso, D. H., & Sungkowo, A. 2021. Analisis Karakteristik dan Kualitas Mata Air di Desa Redin, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian (JILK), 3(2), 1-12.
Fatimah, S., & Dibyosaputro, S. 2015. Evaluasi praktek konservasi tanah cara teras di DAS Secang kecamatan Kokap kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Bumi Indonesia, 4(4).
Lukito, H. 2021. Zonasi Kerentanan Kekeringan dan Rekomendasi Perlindungan Daerah Imbuhan dan Mataair Lotong lotong, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian, 3(2), 46-59.
Nurmasita, L., Asrifah, R. D., & Santoso, D. H. 2021. Konservasi Mata air untuk Memenuhi Kebutuhan Domestik di Daerah Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Mineral, Energi, dan Lingkungan, 4(2), 9-17.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 32 tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum.
Poedjiastoeti, H. 2022. Pengaruh kondisi sosial ekonomi masyarakat terhadap pola pemakaian air domestik. Jurnal Lingkungan Sultan Agung, 1(1), 64-77.
PPRI Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Prastiwi, D. M., Muryani, E., & Yudono, A. R. A. (2020). Arahan Konservasi Pada Zonasi Daerah Imbuhan Mata Air di Dusun Plesedan, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian, 1(2), 44-54.
Ramadhani, G. Y., & Lukito, H. 2021. Analisis Tipe dan Karakteristik Pada Lereng Longsor di Dusun Pencil, Desa Kalijering, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.
Prosiding SATU BUMI, 3(1). Salsabilla, N., Lukito, H., & Yogafanny, E. (2021). Indeks Kekritisan Mata Air di Dusun Peniron Kulon, Desa Plipiran, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian, 3(2), 21-33.
Unduhan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).