Pengaruh Variasi Waktu Kontak dan Dosis Adsorben Fly ash teraktivasi NaOH terhadap Adsorpsi Metilen Biru

Sari

Pertumbuhan industri menimbulkan masalah yang baru terhadap lingkungan salah satunya adalah adanya limbah warna. Metilen biru merupakan pewarna tekstil yang berbahaya bagi makhluk hidup salah satunya pemicu sianosis bagi manusia dan dapat mengganggu fotosintesis bagi tumbuhan air. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mengatasi hal tersebutsalah satunya dengan adsorpsi.Metode adsorpsi menggunakan fly ash PG.Pagottan  yang telah diaktivasi dengan NaOH 2M untuk menyerap metilen biru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi massa adsoren dan variasi waktu kontak terhadap absorbansi metilen biru sebelum aktivasi dan sesudah aktivasi. Metode pengukuran menggunakan spektrofotometri UV-Vis Genesys-10. Hasil penelitian menunjukkn bahwa persen removal terbaik untuk penyerapan metilen biru dengan konsentrasi 0,03 g/L adalah fly ash Berdasarkan data dapat diketahui  fly ash aktivasi dan non aktivasi mengikuti model  isoterm Langmuir yang berarti terbentuk monolayer adsorpsi dengan R² 0,987dan R ² 0,677 untuk non aktivasi untuk aktivasi NaOH 2M. Kapasitas adsorbsi fly ash juga mengalami peningkatan setelah aktivasi yaitu 21,739  mg/gram menjadi 23, 255 mg/gram teraktivasi NaOH dengan dosis 0,2 gram selama 10 menit  yang dapat mengadsorpsi sebesar 100%.