Pemetaan Kesesuaian Lokasi Pembangunan Kawasan Perumahan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process di Kawasan rawan banjir dan longsor (Studi Kasus: Kabupaten Purworejo)

Arwan Putra Wijaya, Hamida Zulfi Adzim, Shofiyatul Qoyimah

Abstract


Berdasarkan data dari Badan Pusat Satistik, pada tahun 2017 penduduk Indonesia berjumlah 261.355 juta jiwa dan pada tahun 2022 jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai angka 275.773 juta jiwa. Salah satu solusi untuk mengatasi kebutuhan akan tempat tinggal yaitu dengan dibangunnya perumahan. Oleh karena itu, penulis ingin membantu dalam pembuatan peta perencanaan terkait analisis pembangunan lokasi perumahan yang tepat dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Dalam penelitian ini menggunakan tujuh parameter, antara lain aksesibilitas jalan, kemiringan lereng, fasilitas umum, kerawanan banjir, kerawanan tanah longsor, ketersediaan air, dan jenis tanah. Wawancara dilakukan kepada tiga narasumber untuk dapat menghitung bobot untuk setiap parameter dengan menggunakan perhitungan AHP. Proses penggabungan semua layer parameter dilakukan dengan menggunakan SIG yaitu overlay. Didapatkanlah peta hasil lokasi perumahan di Kabupaten Purworejo. Hasil yang dari peneltian ini yaitu didapatkan bahwa di Kabupaten Purworejo, seluas 14.4833,41 ha atau sebesar 13,33% dari total luas wilayah di Kabupaten Purworejo masuk kategori sangat sesuai untuk dibangun perumahan. Sedangkan mayoritas wilayah di Kabupaten Purworejo berada di kategori kurang sesuai dengan luas 38.368,11 ha atau sebesar 35,32% dari total wilayah di Kabupaten Purworejo. Wilayah yang tidak sesuai seluas 237,164 ha atau 0,22% dari luas wilayah Kabupaten Purworejo

Keywords


Perumahan, Analytical Hierarcy Process (AHP), Sistem Informasi Geografis (SIG), Kabupaten Purworejo

Full Text:

PDF

References


Aronoff. (1989). Geographic Information System: A Management Perpective. Ottawa: WDL Publication.

BPBD. (2018, Desember 6). Mitigasi Bencana Tanah Longsor. Retrieved from bpbd.jogjaprov.go.id: http://bpbd.jogjaprov.go.id/berita/mitigasi-bencana-tanah-longsor-1

BPHN. (2011). Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasab Permukiman. Jakarta: Sekretariat RI.

BPS. (2022). Kabupaten Purworejo Dalam Angka 2022. Purworjo: BPS Kabupaten Purworejo.

Budiman, I. (1999). Menuju Industri Sistem Informasi Geografis yang Andal. Jakarta: Lembaga Informasi Pembangunan & Bisnis Indonesia (LIPBI).

Catanese, A., & Snyder, J. (1989). Perencanaan Kota. Jakarta: Erlangga.

Ditjentaru. (2003). Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Wilayah Propinsi. (D. Busrodin, Ed.) Jakarta: PT. Mediatama Saptakarya. Retrieved from https://simantu.pu.go.id/personal/img-post/superman/post/20181129093731__F__KMS_BOOK_20180722074838.pdf

Drabkin, H., & Lichfield, D. (1980). Land Policy and Urban Growth. Oxford: Pegamon Press.

Fiantis, D. (2017). Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Padang: Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Guntara. (2013). Retrieved from https://www.guntara.com/2013/01/pengertian-overlay-dalam-sistem.html

HAM, M. H. (2007). Undang-Undang Republi Indonesia Nomor 23 Tahun 2007. Jakarta.

Hidayat, R. T. (2013). Pemetaan Lahan Inestasi di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung TImur, dan Lampung Selatan. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Keman, S. (2005, Juli 1). Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2, 29-42. Retrieved April 12, 2023, from https://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-KESLING-2-1-04.pdf

Kemenkes. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta: Kemenkes RI.

Kumalasari, F., & Satoto, Y. (2011). Teknik Praktis Mengolah Air Kotor Menjadi Air Bersih Hingga Layak Minum. Jakarta: Larkar Askara.

Mitchell, A. (1999). The ESRI Guide to GIS Analysis: Geographic Patterns & Relationship (Vol. 1). ESRI, Inc.

Pagan, M., & Efori, B. (2021, September). Penerapan Algoritma Apostolico Giancarlo Pada Pencarian Fasilitas Umum di Provinsi Aceh Berbasis Android. Building of Informatics, Technology, and Science (BITS), 95-100.

Perhubungan, K. (2011). Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM. 33 Tahun 2011 Tentang Jenis, Kelas, dan Kegiatan di Stasiun Kereta Api. Jakarta.

Prahasta, E. (2002). Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika.

Prasetyo, M. A. (2020). Landasan Konseptual Perancangan Arsitektural Supermarket dan Taman Rekreasi di Kota Purworejo dengan Pendekatan Arsitektur Kontemporer. Retrieved 07 22, 2023, from http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/25937

Prehanto, D. R. (2020). Model Sistem Pendukung Keputusan dengan AHP dan IPMS. Surabaya: Scopindo Media Pustaka.

RI. (2021). Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021. Jakarta: Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Republik Indonesia.

Rizal, C., & dkk. (2023). Sistem Informasi Geografis. Get Press Indonesia.

Saaty, T. L. (1993). Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan Dalam Sutuasi yang Kompleks. Pustaka Binama Pressindo.

Saaty, T. L. (1994). The Analytic Hierarchy Process. New York: McGaw-Hill.

Sugiharyanto. (2007). Geologi Sosial 2. Yogyakarta: Yudhistira.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: PT Alfabeta.

Syafri, S. H., & dkk. (2015). Identifikasi Kemiringan Lereng di Kawasan Permukiman Kota Manado Berbasis SIG. Spasial, I, 70-79. doi:https://doi.org/10.35793/sp.v1i1.8247

Tegou, L.-l., & dkk. (2007). Distributed Generation with Renewable Energy System: The Spatial Dimension for an Autonomous Grid.




DOI: https://doi.org/10.31315/imagi.v4i1.12124

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Arwan Putra Wijaya, Hamida Zulfi Adzim, Shofiyatul Qoyimah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.