GEOLOGI DAN PERHITUNGAN CADANGAN HIDROKARBON BERDASARKAN METODE VOLUMETRIK ZONA A & B, FORMASI TANJUNG BAWAH, LAPANGAN X, CEKUNGAN BARITO BERDASARKAN DATA BAWAH PERMUKAAN

Bhrawijaya Bhirawa Ajie

Abstract


SARI - Cekungan Barito merupakan cekungan hidrokarbon yang potensial di Indonesia. Sistem petroleum yang
berkembang di dalamnya masih merupakan suatu hal yang menarik bagi kalangan industri perminyakan dengan
adanya fakta bahwa dimensi cekungan yang besar. Cekungan Barito terletak di Indonesia bagian barat, tepatnya
berada di Kalimantan Selatan. Bagian utara cekungan ini berbatasan dengan tinggian Kuching, bagian timur
berbatasan dengan tinggian Meratus, bagian barat berbatasan dengan tinggian Schwaner, dan bagian selatan
berbatasan dengan laut Jawa.
Lapangan X, Cekungan Barito merupakan lapangan minyak dan gas bumi milik PT. Pertamina EP. Berdasarkan
hasil pengamatan kondisi geologi bawah permukaan menggunakan data bawah permukaan pada lapangan X
diinterpretasikan variasi litologi secara vertikal berupa konglomerat, batupasir, serpih, batulempung, dan
batubara. Mengacu stratigrafi regional pada interval telitian termasuk dalam Formasi Tanjung. Fokus penelitian
terdapat pada interval 1015m (zona A) dan 950m (zona B) dengan variasi litologi berupa konglomerat,
batupasir, dan serpih yang termasuk Formasi Tanjung Bawah. Asosiasi fasies yang didapatkan pada interval
telitian adalah debris flow fan delta dan sheetflood fan delta dan secara variasi litologi berada pada mid fan.
Lingkungan pengendapan diinterpretasikan berupa lingkungan darat, lebih tepatnya pada tepi cekungan akibat
pemekaran yang mengalami kontak dengan tubuh air berupa wilayah lakustrin. Struktur geologi daerah telitian
dapat digambarkan dari peta struktur kedalaman yaitu berupa sesar naik yang memanjang sepanjang daerah
telitian dengan arah timur laut-barat daya. mengakibatkan terbentuknya suatu jebakan hidrokarbon dengan jenis
jebakan struktur.
Hasil analisa petrofisika pada zona reservoar yang telah ditentukan sebelumnya menyatakan pada reservoar zona
A nilai rata-rata volum lempung 49%, porositas 13,65 %, dan saturasi air 43,41%. Sedangkan pada zona B nilai
rata-rata volum lempung 48%, porositas 15%, dan saturasi air 65%. Dari sebaran data tersebut dilakukan cutoff
untuk menentukan ketebalan netpay. Ketebalan netpay digunakan untuk melakukan perhitungan cadangan
dengan metode volumetric dan didapatkan cadangan pada reservoar zona A sebesar 21,75 MMbbl dan reservoar
zona B sebesar 2,47 MMbbl.

Kata-kata Kunci: Geologi, Cekungan Barito, Formasi Tanjung, Perhitungan Cadangan Hidrokarbon


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.31315/jigp.v4i2.5187

DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/jigp.v4i2.5187.g3755

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA