GEOLOGI DAN ANALISIS RISIKO BENCANA TSUNAMI DI BANDARA INTERNASIONAL YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA, KABUPATEN KULONPROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Abstract
Penelitian geologi dan analisis risiko bencana tsunami ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan kondisi geologi daerah penelitian dan kaitannya dengan tsunami. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Temon, Wates, Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kecamatan Purwodadi, Bagelen,
Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan pemetaan dan pengamatan dengan skala desa atau kelurahan berbasis pendekatan pola pengaliran secara menyeluruh dan geomorfologi berbasis genetik. Metode penelitian menggunakan tiga tahap, yaitu tahap akuisisi, tahap analisis, dan tahap sintesis. Pola pengaliran daerah penelitian adalah sub-paralel. Bentuklahan daerah penelitian yaitu pantai (M2), beting gisik (M1), laguna (M3), tubuh sungai (F3), gosong sungai (F2), dataran aluvial (F1), dan perbukitan denudasional (D1). Tersusun atas Satuan breksi Kaligesing dengan litologi breksi andesit dan lava andesit, Satuan batugamping Sentolo dengan litologi kalkarenit sampai kalsilutit, dan Satuan endapan Aluvial yang terdiri atas pasir sangat halus-pasir kasar hasil endapan marin dan pasir, lempung hasil endapan fluvial. Urutan stratigrafi
daerah penelitian dari tua ke muda, breksi Kaligesing (Oligosen akhir-Miosen awal), batugamping Sentolo (N16) (Miosen akhir), dan satuan endapan aluvial (Holosen). Struktur geologi pada daerah penelitian yaitu kekar yang terdapat di bagian utara pada peta. Analisis risiko bencana menggunakan empat faktor, yaitu
ancaman, kerentanan, ketahanan, dan keterpaparan. Hasil analisis risiko bencana, didapatkan dari hasil overlay faktor ancaman, kerentanan, ketahanan, dan keterpaparan. Mendapatkan hasil yaitu desa dengan potensi risiko bencana tsunami rendah pada morfologi bukit, dan desa dengan kelas sedang dan tinggi pada morfologi dataran.
Kata Kunci : analisis risiko bencana, ancaman, bandara YIA, kerentanan, ketahanan, keterpaparan, dan tsunami
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Aris, M., Butudoka, M. A., & Pristianto, H. (2018). Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Potensi Penutupan Muara Oleh Sedimentasi. 1–28. https://doi.org/10.31227/osf.io/rvkxq
BMKG. (2018). Katalog Tsunami Indonesia Tahun 416-2018. https://cdn.bmkg.go.id/Web/Katalog-TsunamiIndonesia-pertahun-416-2018.pdf
BNBP. (2012). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Tentang Daftar Isi Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana.
BPS Kabupaten Kulon Progo. (2021). Kabupaten Kulon progo dalam Angka 2021.
Faiqoh, I., Gaol, J. L., & Ling, M. M. (2013). Vulnerability Level Map of Tsunami Disaster in Pangandaran Beach, West Java. International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences, 10(2), 90–103. https://doi.org/10.30536/j.ijreses.2013.v10.a1848 Fauzi, Y., Hartono, Brotopuspito, K. S., & Kongko, W. (2019). Penggunaan Foto Udara Format Kecil untuk Indentifikasi Kerentanan Lingkungan Terhadap Bencana Tsunami di Yogyakarta International Airport (YIA). Geomatika, 25(2), 63–72.
Gemilang, W. A., Kusumah, G., & Rahmawan, G. A. (2018). Potensi Air Tanah Di Bagian Beach Ridge Daerah Labuhan Bajau Dan Sekitarnya, Kabupaten Simeuleu Berdasarkan Analisis Pengukuran Geolistrik. Jurnal Geosaintek, 4(1), 7–16. https://doi.org/10.12962/j25023659.v4i1.3738
Hall, S., Pettersson, J., Meservy, W., Harris, R., Agustinawati, D., & Olson, J. (2017). Awareness of tsunami natural warning signs and intended evacuation behaviors in Java , Indonesia. Natural Hazards, 89(1), 473–496. https://doi.org/10.1007/s11069-017-2975-3
Harjanto, A. (2011). Vulkanostratigrafi di Daerah Kulonprogo dan Sekitarnya, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Magister Teknik Geologi, 4, 1–18.
Hartono, H. G., & Sudradjat, A. (2017). Nanggulan formation and its problem as a basement in Kulonprogo Basin, Yogyakarta. Indonesian
Journal on Geoscience, 4(2), 71–80. https://doi.org/10.17014/ijog.4.2.71-80
Hisbulloh Akbar, M. A., Abdul Kharis, F., & Rahmawati, O. P. (2020). Perencanaan Lanskap Mitigasi Tsunami Berbasis Ekosistem Mangrove di Kota Palu. Jurnal Lanskap Indonesia, 12(2), 41–53. https://doi.org/10.29244/jli.v12i2.32383
Howard, A. D. (1967). Drainage Analysis in Geologic Interpretation: A Summation. AAPG Bulletin, 51, 2246–2259. https://doi.org/10.1306/5d25c26d-16c1-11d7-8645000102c1865d
Ihsan, F., & Pramukanto, Q. (2017). Perencanaan Lanskap Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat Berbasis Mitigasi Tsunami. Jurnal Lanskap Indonesia, 9(1), 1–12.
Lavigne, F., Gomez, C., Giffo, M., Wassmer, P., Hoebreck, C., Mardiatno, D., Prioyono, J., & Paris, R. (2007). Field observations of the 17 July 2006 Tsunami in Java. Natural Hazards and Earth System Science, 7(1), 177–183. https://doi.org/10.5194/nhess-7-177-2007
Marwasta, D., & Priyono, K. D. (2007). Analisis Karakteristik Permukiman Desa-Desa Pesisir di Kabupaten Kulonprogo. Forum Geografi, 21, 57–68. https://doi.org/10.23917/forgeo.v21i1.1819
Mina, E., Kusuma, R. I., & Sudirman, S. (2018). Analisa Potensi Likuifaksi Berdasarkan Data Spt (Studi Kasusproyek Pembangunan Gedung Baru Untirta Sindang Sari ). Jurnal Fondasi, 7(1), 11–21.
https://doi.org/10.36055/jft.v7i1.3298
Nirmala, I. V., Sulardiono, B., & Hartoko, A. (2020). Analisis Densitas Emerita emeritus terhadap Tekstur dan Bahan Organik Sedimen di Pantai Glagah, Kulon Progo, Yogyakarta. Jurnal Pasir Laut, 4(2), 69–78.
Oktariadi, O. (2009). Penentuan Peringkat Bahaya Tsunami dengan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi kasus: Wilayah Pesisir Kabupaten Sukabumi). Jurnal Geologi Indonesia, 4(2), 103–116.
https://doi.org/10.17014/ijog.vol4no2.20093
Poetra, R. P., Adji, T. N., Santosa, L. W., & Khakhim, N. (2020). Hydrogeochemical Conditions in Groundwater Systems with Various Geomorphological Units in Kulonprogo Regency, Java Island,
Indonesia. In Aquatic Geochemistry (Vol. 26). Springer Netherlands. https://doi.org/10.1007/s10498020-09384-w
W. Rahardjo, Sukandarrumidi, H. M. D. Rosidi, (1977). Peta Geologi Lembar Yogyakarta, Jawa, skala 1:100.000, Direktorat Geologi, Bandung.
Robert J. Kodoatie, R. S. (2010). Tata Ruang Air. In Penerbit Andi Yogyakarta.
Saputra, R., Subardjo, P., & ADS, A. (2013). Kajian Perubahan Luas Laguna Di Pantai Samas, Kabupaten Bantul Dengan Menggunakan Citra Satelit Landsat Multi-temporal. Diponegoro Journal of Marine
Research, 2(3), 36–40.
Sofyan, A., Sunarto, Sudibiyakto, & Sahubawa, L. (2010). Kajian Erosi Marin Sebagai Penyebab Degradasi Kepesisiran Kota Ternate. J. Manusia Dan Lingkungan, 17, 89–97.
Susanta, F. F., Pratama, C., Aditya, T., Khomaini, A. F., & Abdillah, H. W. K. (2019). Geovisual Analytics of Spatio-Temporal Earthquake Data in Indonesia. JGISE: Journal of Geospatial Information Science and
Engineering, 2(2), 185–194. https://doi.org/10.22146/jgise.51131
Syafri, I., Budiadi, E., & Sudradjat, A. (2013). Geotectonic Configuration of Kulon Progo Area, Yogyakarta. Indonesian Journal of Geology, 8(4), 185–190. https://doi.org/10.17014/ijog.v8i4.168
Widagdo, A., Pramumijoyo, S., Harijoko, A., & Setiawan, A. (2016). Kajian Pendahuluan Kontrol Struktur Geologi Terhadap Sebaran Batuan-Batuan Di Daerah Pegunungan Kulonprogo-Yogyakarta. Seminar Nasional Kebumian Ke-9, 9–20.
Widiyantoro, S., Gunawan, E., Muhari, A., Rawlinson, N., Mori, J., Hanifa, N. R., Susilo, S., Supendi, P., Shiddiqi, H. A., Nugraha, A. D., & Putra, H. E. (2020). Implications for megathrust earthquakes and
tsunamis from seismic gaps south of Java Indonesia. Scientific Reports, 10(1), 1–11. https://doi.org/10.1038/s41598-020-72142-z
Zuidam, R. V. (1986). Aerial Photo-Interpretation In Terrain Analysis And Geomorphologic Mapping (No. C25102). Smits Publishers.
DOI: https://doi.org/10.31315/jigp.v9i2.9505
DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.31315/jigp.v9i2.9505.g5443
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA