KAJIAN RADIUS AMAN ALAT GALI MUAT TERHADAP FLYROCK PELEDAKAN PADA PIT 4500 BLOK 12 PT TRUBAINDO COAL MINING KUTAIBARAT KALIMANTAN TIMUR

Arif Usman, Sudarsono Sudarsono, Indah Setyowati

Abstract


PT. TCM (Trubaindo Coal Mining) merupakan perusahaan tambang batubara yang terletak di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Pembongkaran lapisan overburden dilakukan dengan metode pengeboran dan peledakan dengan radius jarak aman untuk alat 300 m dan jarak aman manusia 500 m. Seiring dengan kemajuan penambangan, luas pit menjadi lebih sempit serta lokasi peledakan yang banyak dan menyebar pada Pit 4500 Blok 12. Kondisi tersebut mengakibatkan perpindahan alat muat terlampau jauh ketika dilakukan evakuasi sebelum peledakan dilakukan. Oleh karena itu, jika pada kondisi saat ini akan dilakukan penurunan radius jarak aman terhadap alat, maka diperlukan kajian terhadap flyrock dari kegiatan peledakan tersebut apakah radius aman tersebut dapat dikurangi atau tetap seperti keadaan saat ini. Penelitian dilakukan dengan menghitung lemparan flyrock terjauh dari lokasi peledakan baik secara teoritis maupun aktual di lapangan. Pengambilan data dilakukan sebanyak 13 kali pada kondisi lubang ledak basah dan 11 kali pada kondisi lubang ledak kering. Berdasarkan dari pengambilan data tersebut didapatkan lemparan flyrock terjauh secara teoritis menurut Adrian J. Moore dan Alan B. Richard pada lubang ledak basah, face burst: 177,49 m, cratering: 374,98 m, sedangkan pada lubang ledak kering, face burst: 141,53 m, cratering: 70,93 m. Lemparan aktual di lapangan didapatkan lemparan batuan terjauh pada kondisi lubang ledak basah: 277,18 m sedangkan pada kondisi lubang ledak kering: 96,96 m. Berdasarkan data tersebut maka diperlukan peninjauan kembali pada kondisi lubang ledak basah jika akan dilakukan penurunan radius jarak aman alat. Untuk mendekati lemparan batuan aktual pada pit 4500 blok 12 maka dilakukan rekomendasi isian dan stemming berdasarkan teori skala pengisian (scaled depth of burial) dari Livingston (1956) yang dikembangkan oleh PT. Orica Mining Service dan prediksi kontrol flyrock berdasarkan Adrian J. Moore & Alan B. Richard (2005). Sesuai teori tersebut, maka didapatkan range pada lokasi lubang ledak kondisi basah sebagai berikut: • Kedalaman 3 m, isian 0,5-0,8 m dan stemming 2,2 – 2,5 m. • Kedalaman 4 m, isian 1,5-1,7 m dan stemming 2,3 – 2,5 m. • Kedalaman 5 m, isian 2,5-2,7 m dan stemming 2,3 – 2,5 m. • Kedalaman 6 m, isian 3,3 m dan stemming 2,7 m. • Kedalaman 7 m, isian 3,8 m dan stemming 3,2 m. • Kedalaman 8 m, isian 4,5 m dan stemming 3,5 m. Berdasarkan dari rekomendasi dan pendekatan tersebut, maka didapatkan lemparan batuan secara teoritis pada kondisi lubang ledak basah, face burst: 24,61 m, cratering: 77,84 m dan lemparan batuan aktual terjauh pada saat trial: 80,7 m sehingga rekomendasi jarak aman evakuasi alat gali muat dapat diturunkan menjadi 200 m.

Kata kunci: Peledakan, Flyrock, Scaled Depth of Burial, Penurunan Jarak Aman Alat.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.31315/jtp.v1i1.1477

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



INDEXING SERVICES

    

  

Alamat: Jl. Pajajaran Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta 55283
Telp./ Fax. (0274) 486702, Email:jurnaljtp@gmail.com

 

View My Stats