Identifikasi Potensi Tanah Longsor Menggunakan Metode Electrical Resistvity Tomography (ERT) di Desa Pengadegan, Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah

Tissia Ayu Algary, Ilham Nurdien

Abstract


Desa Pengadegan merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Majenang yang berpotensi terjadi gerakan tanah. Selain kontur perbukitan yang cukup rapat, endapan vulkanik yang cukup tebal, tata guna lahan di wilayah ini sebagian besar didominasi oleh pertanian, pemukiman dan perikanan yang menjadi parameter yang menyumbang tingginya potensi gerakan tanah . Pemetaan bawah tanah dilakukan untuk mengidentifikasi area yang berpotensi terjadi gerakan tanah. Hasil identifikasi dapat digunakan sebagai panduan untuk penataan ruang dan wilayah sehingga dapat meminimalisir dampak apabila terjadi gerakan tanah. Pemetaan dilakukan dengan metode Electrical Resistvity Tomography (ERT) mengggunakan konfigurasi elektroda dipole-dipole dengan jumlah lintasan sebanyak 3 lintasan. Panjang masing masing lintasan 120, 240 dan 240 meter. Hasil identifikasi menunjukkan litologi di area tersebut terususun oleh lapisan lempung (2-10 Ω.m) dan tuff (60-200 Ω.m). Bidang gelincir ditemukan pada kedalaman 15-20 meter yang terdeteksi hampir disepanjang lintasan. Bidang gelincir terdeteksi berada pada batas kontak antara lapisan tuff yang menumpang diatas batuan dasar yang telah rusak dan sudah jenuh air.  Diperkirakan potensi arah gerakan tanah dari Utara-Selatan dengan tipe longsoran dengan model rayapan.

Keywords


Pengadegan, gerakan tanah, ERT, bidang gelincir

Full Text:

PDF

References


Badan Geologi. (2014). Peta Zona Kerentanan Tanah. Bandung: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Darsono, dkk. (2012). Identifikasi Bidang Gelincir Pemicu Bencana Tanah Longsor Dengan Metode Resistivitas 2 Dimensi Di Desa Pablengan Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar. Indonesian Journal of Applied Physiscs (2012) vol. 2 no. 1. Halaman 58.

Kastowo, dkk. (1996). Peta Geologi Lembar Majenang, Jawa Tengah. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. 1996.

Lismalini, dkk. (2014). Penyelidikan Bidang Gelincir Menggunakan Metoda Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger di Desa Kampung Manggis Kecamatan Padang Panjang Barat. Pillar of Physics. Vol 1 April 2014. Halaman 25-32.

Manrulu, Rahma Hi. (2016). Studi Bidang Gelincir Sebagai Langkah Awal Mitigasi Bencana Longsor. Palopo: Universitas Cokroaminoto.

Naryanto, dkk. (2003). Evaluasi dan Mitigasi Bencana Tanah Longsor di Pulau Jawa Tahun 2002, Year Book Mitigasi Bencana Tahun 2002. Jakarta: BPPT.

Novotny, J. (2013). Varnes Landslide Classification (1978). Charles University in Prague, Faculty of Science. Czech Republic: University Utopia.

Priyonno. (2015). Hubungan Klasifikasi Longsor, Klasifikasi Tanah Rawan Longsor dan Klasifikasi Tanah Pertanian Rawan Longsor. Surakarta: UNISRI.

Telford, W.M., Geldart, L.P., Sheiff, R.E. 1990. Applied Geophysics 2nd Edition. Cambridge: Cambridge University.

Yunanto. (2014). Tanah Longsor Bencana Paling Mematikan Tahun 2014. Kompas (15 Desember 2014).




DOI: https://doi.org/10.31315/jilk.v4i1.5655

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


Editorial Office;

Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta.
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55283
Telp./ Fax. (0274) 486400, Email:jurnaltl@upnyk.ac.id

Creative Commons License
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.