Pengembangan Desa Broadband Terpadu
DOI:
https://doi.org/10.31315/jik.v14i3.2130Keywords:
Potensi Desa, Internet, Pembangunan Perdesaan dan Daya SaingAbstract
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi mekanisme pengelolaan potensi desa dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi (khususnya internet) dalam bentuk program pengembangan desa broadband terpadu. Penelitian di selenggarakan di tiga desa pertanian dalam wilayah provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap 150 responden serta focus group discussion dengan pejabat pemerintah, pelaku usaha dan tokoh-tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga mekanisme pengelolaan potensi desa. Pertama, mekanisme empowering, ditandai dengan melembagakan kemitraan (partnership) antara masyarakat desa, pemerintah atau swasta dalam kegiatan membangun infrastruktur fisik internet dan koneksitas, serta mengembangan tata kelola dan konten. Pengembangan sumber daya manusia dan kesiapan sosial (social readiness) dilakukan sendiri oleh warga desa dan lembaga swadaya masyarakat. Kedua, mekanisme directing ditandai dengan menempatkan pemerintah sebagai lembaga yang dominan dalam pembangunan infrastruktur fisik internet dan koneksitas, pengembangan tata kelola internet dan konten. Pemerintah bertanggung jawab mengembangkan sumber daya manusia dan kesiapan sosial dalam mendayagunakan internet untuk mengelola potensi desa. Ketiga, mekanisme supporting ditandai dengan memberi peran cukup besar kepada warga masyarakat baik dalam kegiatan pembangunan infrastruktur fisik internet dan koneksitas, maupun dalam mengembangkan tata kelola internet dan konten.References
Akbar, Md. Shahid Uddin, “e-Krishok: Making ICT work for farmers – a 360-degreeICT-enabled solution to empowerfarmers”, dalam Gerand Sylvester (editor), Success Stories On Information and Communication Technologies For Agriculture and Rural Development, Food and Agriculture Organization of the United Nations Regional Office for Asia and the Pacific, 2015, hlm 17-26
Alias, Nur Aziah, 2013, ICT Development for Social and Rural Connectedness, Springer, New York.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) RI, 2014, Indonesia Broadband Plan 2014-2019, Jakarta
London RA, Pastor M, Servon LS, Rosner R. Wallace, 2006, The Role of Community Technology Centers in Youth Skill-Building and Empowerment. Center for justice, Tolerance and Community Working Paper, University of California, Santa Cruz.
Needham, Steven James, “Adapting Consumer Technology to Combat Illegal Fishing in Timor-Leste”, dalam Gerand Sylvester (editor), Success Stories On Information and Communication Technologies For Agriculture and Rural Development, Food and Agriculture Organization of the United Nations Regional Office for Asia and the Pacific, 2015, hlm 27-36.
Paiboonrat, Pisuth, “Mobile GAP Assessment System: New technology for family farms involved in quality assurance schemes”, dalam Success Stories On Information and Communication Technologies For Agriculture and Rural Development, Food and Agriculture Organization of the United Nations Regional Office for Asia and the Pacific, 2015, hlm 37-54.
Qiang, Chrisstine, 2008, “Telecommunication and Economic Development”, World Bank, Washington, DC
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in this journal agree to the following terms:
- Copyright remains with the author and gives rights to the Jurnal Ilmu Komunikasi as the priority to publish the article with an Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional License, which allows the article to be shared with acknowledgment of the author of the article and this journal as the place of publication.
- Authors can distribute the publication of their articles on a non-exclusive basis (for example: on university repositories or books) with notification or acknowledgment of publication in the journal Option
- Authors are allowed to post their work online (for example: on personal websites or in university repositories) before and after the submission process (see The Effect of Open Access)
Jurnal Ilmu Komunikasi is licensed under a Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional License.