Vocal Point: Komunikasi Transformatif dalam Desa Melek Politik

Authors

  • Susilastuti DN Program Studi Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta
  • Basuki Agus Suparno Program Studi Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta
  • Adi Soeprapto Program Studi Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31315/jik.v14i3.2133

Keywords:

Vocal point, Desa Melek Politik, Politik, Desa, Patisipasi

Abstract

Politik tidak hanya tentang berpartisipasi memberikan suara pada pemilihan umum tetapi juga untuk menstranformasikan apa yang konstitusi mandatkan dalam mewujudkan cita-cita negara. Oleh karena itu politik harus diartikulasikan dan dijalankan pada semua level di desa-desa dengan mendorong mereka berpartisipasi dan terlibat dalam segala bentuk program pembangunan. Penelitian ini memfokuskan pada gagasan “genuine” tentang Desa Melek Politik di Desa Sendangsari Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman. Desa Melek Politik merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kolaborasi beberapa pihak yang telah menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang menjadikan politik sebagai aktivitas adalah sesuatu yang akrab dalam kehidupan di desa. Karenanya, mereka menggunakan banyak waktu untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan yang didedikasikan bagi kesejahteraan masyarakat. Melalui riset partisipatif, penelitian telah berhasil menciptakan vocal point yang merujuk pada aktor yang akan mendiseminasikan dan mengkomunikasi cara dan arah politik di desa khususnya di Desa Sendangsari agar menjadi lebih produktif dan konstruktif. Pembentukan Vocal Point telah diterima masyarakat desa dan diapresiasi oleh pemerintah kabupaten sebagai kelompok masyarakat yang akan memberi kemanfaatan dalam menyampaikan pesan-pesan komunikasi pembangunan.

Kata kunci: Vocal point, Desa Melek Politik, Politik, Desa, Patisipasi 

References

Azra, Azyumardi, 2006, Paradigma Baru Pendidikan Nasional Rekonstruksi dan Demokratisasi. Jakarta: Kompas.

De Roux, G.I, “ Together against the Computer, In O.Fals Bords and

M.A Rahman, 1991, Action and Knowledge: Breaking the Monopoly with participatory Actions Research, New York: Intermediate Technology

Planalp, Sally and Fitness, Julie, “Interpersonal Communication Ethiic, “ in George Cheney, Steve May, and Debashish Munshi, 2011, The Handbook of Communication Ethics, Madison: Routledge.

Nugrahajati, Susilastuti Dwi, Suparno, Basuki Agus, Soeprapto, Adi, 2014, Pengembangan Model Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula, unpublished Yogyakarta: UPN Veteran Yogyakarta.

Reason, Peter, “ Three Approaches to Participative Inquiry,” in Norman K Denzin and Yvonna S Lincoln, 1994, Handbook of Qualitative Research, London: Sage Publication.

Subakti, Ramlan, 1992, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia.

Sumarno, AP, 2002, Komunikasi Politik, Jakarta: Universitas Terbuka.

Suparno, Basuki Agus, dan Dwinugrahajati, Susilastuti, 2015, Kualitas Partisipasi Politik dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum di Kabupaten Kulon Progo, unpublished, Yogyakarta: Kerjasama Jurusan Ilmu Komunikasi dan KPU Kabupate Kulon Progo.

Syafe’i, Imam , 2006, Pemberdayaan Masyarakat melalui Pendidikan Kritis, Komunitas, Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, Volume 2, Nomor 1, Juni hal.12.

Tancred-H.C Lawson, 1991, Aristotle The Art of Rhetoric, London: Penguin Books.

Undang-Undang Nomor. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik.

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Published

2016-09-01

Issue

Section

Artikel