Pemahaman dan Aplikasi Etika Moral pada Wartawan Media Cetak di Surakarta
DOI:
https://doi.org/10.31315/jik.v15i1.2150Keywords:
Etika, Komunikasi, WartawanAbstract
Etika, dalam konteks tulisan ini, sinonim dengan aturan komunikasi, yaitu sebuah pemahaman mengenai cara-cara yang layak untuk berhubungan dengan sesama berdasarkan aturan yang berlaku dan situasi yang menyertainya. Etika bukan merupakan pilihan personal akan tetapi lebih merupakan keinginan sosial dan kultural. Sebagai individu manusia tidak bisa mengatakan sekehendak hati atau melakukan apa saja yang ia inginkan tanpa memperhatikan kepentingan sosial atau orang lain. Kata- kata dan tindakannya harus didasarkan pada sesuatu yang dianggap sesuai atau memadai di dalam sistem sosial yang berlaku, dimana ia hidup. Prinsip-prinsip, seperti tujuan menghalalkan cara, orientasi pada tujuan ketimbang pada cara pencapaian tujuan, merupakan bukti bahwa etika dan moral belum betul-betul dipahami dan dihayati dengan benar. Inilah yang menjadi tema sentral dalam (laporan) penelitian, yaitu ingin mengetahui sejauh mana pemahaman etika moral di kalangan wartawan media cetak yang bertugas di eks Karesidenan Surakarta. Survey dilakukan terhadap 30 orang wartawan yang terpilih sebaga sampel. Dari data yang terkumpul diperoleh kesimpulan bahwa: latar belakang pendidikan mempengaruhi pemahaman wartawan terhadap makna “fakta, obyektif dan seimbang”. Peristiwa/kejadian, nara sumber dan subyek berita, dalam upaya mereka menciptakan “news value”.
References
Barroso, Porforio; Lucia Tello; 2006; Movies: a powerful resources of visual literacy in journalism ethics; Research Report.
Crone, Tom; 2002; Law and the Media; Fourth Edition; Focal Press; London; British.
Day, Louis Alvin; 2000; Ethics in Media Communication, Focal Press: London, British.
American Society of Newspaper Editors (ASNE): Statement of Principles, 1996 -2007.
Hanson, Gary; 2001, “Learning Ethics: on the job or in the classroom?” The Journal of the Association of Schools of Journalism and Mass Communication, Fall: 2001, pp. 3 - 11.
Magnis-Suseno, Franz; 1984; Etika Jawa: Sebuah Analisa Falsafi Tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa; PT Gramedia Jakarta 1984.
Merrill, John C.; 1995; Global Journalism: Survey of international communication; Third Edition; Longman: USA.
Samuels Annette J.; 2001; “More than Optional Rules for Right Behavior,” The Journal of the Association of Schools of Journalism and Mass Communication, Fall 2001, pp. 24 – 26.
Soloski, John. 1997. “News Reporting and Professionalism: Some Constraints on the Reporting of News”. In D. Berkowitz (ed.), Social Meanings of News. A TextReader, 138-154. Sage Publications.
Sumner David E. 2006, “Teaching Standard in Feature and Magazine Writing Classes”. Journal of Magazine and new Media research: Vol. 9, No. 1, Fall 2006.
Ward, Stephen J.A. 2009, “Applied Journalism Ethics” Journalism Ethics for the Global Citizen; School of Journalism & Mass Communication, University of Wisconsin-Madison, USA.
Zelizer, Barbie. 2004. Taking Journalism Seriously. News and the Academy. Thousand Oaks: Sage.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in this journal agree to the following terms:
- Copyright remains with the author and gives rights to the Jurnal Ilmu Komunikasi as the priority to publish the article with an Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional License, which allows the article to be shared with acknowledgment of the author of the article and this journal as the place of publication.
- Authors can distribute the publication of their articles on a non-exclusive basis (for example: on university repositories or books) with notification or acknowledgment of publication in the journal Option
- Authors are allowed to post their work online (for example: on personal websites or in university repositories) before and after the submission process (see The Effect of Open Access)
Jurnal Ilmu Komunikasi is licensed under a Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional License.