Motive and Millennial Self Concept in Understanding Digital Transactions through Phenomenology Approach
DOI:
https://doi.org/10.31315/jik.v18i1.3314Keywords:
Cashless Society, Dompet Digital, Konsep Diri dan Motif, Generasi MilenialAbstract
Financial technology (FinTech) seperti E-Money menjadikan individu cenderung konsumtif. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis konsep diri generasi milenial mahasiswa UMBandung dalam memaknai transaksi digital, motif (masa lalu dan akan datang) dalam menggunakan dan memanfaatkan uang elektronik atau dompet elektronik. Objek penelitian yang ditentukan adalah OVO. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi Alfred Scutz yang mengkaji konsep diri penggunaan dompet elektronik dalam memaknai inovasi transaksi, motif dalam menggunakan layanan transaksi digital hingga perilaku yang digambarkan dari konsep diri pada mahasiswa milenial UMBandung. Hasil penelitian ini memperoleh (1) tindakan motif masa lalu mahasiswa menggunakan pembayaran transaksi digital adalah pemanfaatan waktu dalam memesan makanan atau minuman serta transportasi, (2) tindakan motif di akan datang menambah pengalaman dalam teknologi, menikmati adanya promo, dan nantinya berganti ke dompet digital yang memberikan pelayanan baik dan memuaskan kebutuhan. Konsep diri mahasiswa UMBandung cenderung negatif yang beperilaku konsumtif dengan memperhatikan diskon yang ditawarkan OVO. Kontribusi penelitian ini berupa rekomendasi kepada perusahaan OVO, Gopay, DANA, LinkAja agar memudahkan layanan transaksi dengan menambahkan gerai-gerai yang dapat mengikuti promo.References
Abu, A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: In Rineka Cipta.
Andriawati, S. (2012). Hubungan Konsep Diri dengan Kecemasan Narapidana Menghadapi Masa Depan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Malang (Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang). Retrieved from http://etheses.uin-malang.ac.id/2212/2/07410138_Indonesia.pdf
Baro, R. ., & Byner, D. (2005). Psikologi Sosial. Jilid 2. Alih Bahasa: Ratna Djuwita. In Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.
Bintarto, E. (2018). Fintech dan Cashless Society: Sebuah Revolusi Mendongkrak Ekonomi Kerakyatan. Call For Essays, 1–77.
Fatikatin, Y., & Handoyo, P. (2014). Motif Transaksi Ecommerce Bagi Mahasiswa di Surabaya. Jurnal Paradigma, 2(1), 1–5. Diakses dari https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/6872
Fauzie, Y. Y. (2019). Jangan Konsumtif Gara-gara Segudang Diskon Dompet Digital. Retrieved from https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190914095419-83-430437/jangan-konsumtif-gara-gara-segudang-diskon-dompet-digital
Hermaniawati, N., & Listyani, R. H. (2015). Motif Pemanfaatan Layanan Elektronik Tiket (E-Ticketing) oleh Pengguna Kereta Api di Surabaya. Jurnal Paradigma, 3(03), 1–7. Diakses dari https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/13046
Hidayatullah, S., Waris, A., & Devianti, R. C. (2018). Perilaku Generasi Milenial dalam Menggunakan Aplikasi Go-Food. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 6(2), 240-249. https://doi.org/10.26905/jmdk.v6i2.2560
Houston, D. D. (2020). Adopsi Penerimaan Digital Payment Pada Kalangan Milenial. MEDIUM, 7(2), 55–67. https://doi.org/10.25299/medium.2019.vol7(2).4094
Kusnawan, A., Diana, S., Andy, & Tjong, S. (2019). Pengaruh Diskon pada Aplikasi e-Wallet terhadap Pertumbuhan Minat Pembelian Impulsif Konsumen Milenial di Wilayah Tangerang. Jurnal Sains Manajemen, 5(2), 137–160. https://doi.org/10.30656/sm.v5i2.1861
Kuswarno, E. (2009). Fenomenologi, Metodologi Penelitian Komunikasi, Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitian. Fenomena Pengemis Kota Bandung. 264 pages.
Littlejohn, W, S., & Foss, K. A. (2009). Teori Komunikasi (9th ed.). Jakarta: Salemba Humanika.
Moleong, L. J. (2006). Metodelogi Penelitian Kualitatif (revisi ed.). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyana, D. (2008). Metode Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. (2006). Metode Research. In Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.
Novianti. D., & Tripambudi, S. (2014). Studi Fenomenologi: Tumbuhnya Prasangka Etnis di Yogyakarta. Jurnal Ilmu Komunikasi, 12(2), 119-135. Diakses dari http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/368
Nugraha, J. P., & Handoyo, P. (2015). Punk dan Keluarga : Studi Fenomenologi Motif Menjadi Punkers dalam Lingkup Keluarga Januar Putra Nugraha Pambudi Handoyo. Paradigma, 3(2), 1–7. Diakses dari https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/11346
Paath, D. K., & Manurung, R. (2019). Analisis Persepsi Pengguna Layanan Transaksi Digital Terhadap Financial Technology (Fintech) Dengan Model E-Money (Studi kasus: layanan Go-Pay “Gojek” di Purwokerto). Jurnal HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akuntansi), 2(2), 38-45. https://doi.org/10.33488/1.jh.2019.2.226
Pangestu, S. (2020). Riset: dompet digital mendorong Generasi Z lebih konsumtif. Retrieved from https://theconversation.com/riset-dompet-digital-mendorong-generasi-z-lebih-konsumtif-129243
Pertiwi, A. (2018). Studi Fenomenologi Tentang Konsep Diri Wanita Shopaholic di Kota Bandar Lampung. Lampung.
Prama, N. (2020). GoPay Ternyata Jadi Dompet Digital Paling Diminati Generasi Z dan Milenial. Retrieved from https://nextren.grid.id/read/012024532/gopay-ternyata-jadi-dompet-digital-paling-diminati-generasi-z-dan-milenial?page=all
Rakhmat, J. (2005). Psikologi Komunikasi. In Psikologi Komunikasi.
Rif’ah, S. (2019). Fenomena Cashless Society Di Era Milenial Dalam Perspektif Islam. Al-Musthofa: Journal of Sharia Economics, 2(1), 1-14. Diakses dari http://ejournal.iai-tabah.ac.id/index.php/musthofa/article/view/360
Rohim, S. (2010). Konsep Diri Eks Wanita Tuna Susila di Panti Sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1), 45-57. Diakses dari http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/68
Rosmayanti. (2019). Apa Itu Dompet Digital? Retrieved from https://www.wartaekonomi.co.id/read212834/apa-itu-dompet-digital.html
Sani, F. L., & Yohana, N. (2015). Fenomena Komunikasi Anggota Komunitas Graffiti di Kota Medan (Studi Fenomenologi Pada Anggota Komunitas ME&ART). JOM FISIP, 2(2), 54–67. Diakses dari https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/4856
Sani, M. B. (2012). Gaya Hidup Baru Kaum Urban: Motif dan Perilaku Pelaku Futsal. Universitas Gadjah Mada.
Sarikusuma, H., & Hasanah, N. (2012). Konsep Diri Orang Dengan HIV Dan AIDS (ODHA) yang Menerima Label Negatif dan Diskriminasi dari Lingkungan Sosial. Psikologia: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 7(1), 29–40. Diakses dari https://talenta.usu.ac.id/jppp/article/view/2533
Sutriyanto, Eko. (2019). 3 Besar Dompet Digital Indonesia Untuk Transaksi Ritel, Transportasi dan Pengiriman Makanan Online. Retrieved from tribunnews.com website: https://www.tribunnews.com/techno/2019/07/15/3-besar-dompet-digital-indonesia-untuk-transaksi-ritel-transportasi-dan-pengiriman-makanan-online
Venus, A., & Helmi, L. (2010). Budaya Populer Jepang di Indonesia : Catatan Studi Fenomenologis Tentang Konsep Diri Anggota Cosplay Party Bandung. ASPIKOM, 1(1), 71–90. http://dx.doi.org/10.24329/aspikom.v1i1.9
Wijayanti, A., & Astiti, D. P. (2017). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Remaja di Kota Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana, 4(1), 41-49. doi:10.24843/JPU.2017.v04.i01.p05
Wirman, W. (2012). Pengalaman Komunikasi dan Konsep Diri Perempuan Gemuk. IJAD: Indonesian Journal of Dialectics, 2(2). Diakses dari http://jurnal.unpad.ac.id/ijad/article/view/2659
Wulandari, S. (2016). Motif dan Makna Diri Penata Rias di Kota Pekanbaru dalam Perspektif Fenomenologi. JOM FISIP, 3(2), 1–14. Diakses dari https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/11309
Yuniati, U., & Puspitasari, E. E. (2019). Motif Pendengar Radio Di Era Perkembangan Teknologi Informasi (Studi Kepuasan Penggunaan Media Pada Generasi Z Di Bandung). Jurnal Ilmu Komunikasi [JIKA], 6(2). https://doi.org/https://doi.org/10.31294/kom.v6i2.6504.g3631
Yuswohady. (2016). Millennial Trends 2016. Retrieved from https://www.yuswohady.com/2016/01/17/millennial-trends-2016/
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in this journal agree to the following terms:
- Copyright remains with the author and gives rights to the Jurnal Ilmu Komunikasi as the priority to publish the article with an Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional License, which allows the article to be shared with acknowledgment of the author of the article and this journal as the place of publication.
- Authors can distribute the publication of their articles on a non-exclusive basis (for example: on university repositories or books) with notification or acknowledgment of publication in the journal Option
- Authors are allowed to post their work online (for example: on personal websites or in university repositories) before and after the submission process (see The Effect of Open Access)
Jurnal Ilmu Komunikasi is licensed under a Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional License.