Popularitas Selebriti sebagai Komoditas Politik

Authors

  • Wahyuni Choiriyati Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
  • Ida Wiendijarti Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31315/jik.v9i2.3423

Keywords:

ideologi media, selebriti politisi

Abstract

Banyak partai politik menggunakan artis perempuan sebagai pengumpul suara dalam pemilihan umum (pemilu). Riset ini bertujuan mendeskripsikan upaya-upaya membongkar praktik stereotip artis perempuan sebagai pengumpul suara di partai politik, dilakukan dengan metode Critical Discourse Analysis Fairclough dengan melihat hubungan teks yang mikro dengan konteks masyarakat yang makro. Titik perhatian riset ini adalah melihat bagaimana pemakai bahasa membawa nilai ideologis tertentu dan dianalisis secara menyeluruh. Bahasa dilihat sebagai perspektif yang membawa konsekuensi tertentu. Bahasa secara sosial dan historis adalah bentuk tindakan, dalam hubungan dialektik dengan struktur sosial.Analisis harus dipusatkan pada bagaimana bahasa itu terbentuk dan dibentuk dari relasi sosial dan konteks sosial tertentu. Kajian ini menemukan dinamika Rubrik Pokok dan Tokoh yang termuat dalam majalah Tempo mengenai liputan selebriti politisi. Terdapat subordinasi patriarki yang dilanggengkan dalam teks yang diproduksi oleh awak media (dalam hal ini wartawan) yang telah melalui proses seleksi gatekeeping dengan melibatkan struktur redaksi media yang bersangkutan.

References

Barker, Chris, 2002, Cultural Studies; Theory and Practice, Sage, London.

Chaer, Abdul dan Leonie, Agustina, 1995, “Sosiolinguistik; Perkenalan Awal”, Rineka Cipta, Jakarta.

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, 2001, LKiS; Yogyakarta. Entman, Robert M. Framing: Toward Classification of a Fractured Paradigm, dalam Journal of Communication, Vol.43 No.4/1993.

Eryanto, 2002, ”Analisis Framing, Konstruksi, IdeologidanPolitik Media”, LkiS, Yogyakarta.

Etkinson, Karen, 1993, Language and Gender, Woman’s studies: A reader.

Fairclough, Norman, 1995, Media Discourse, Edward Arnold, NewYork.

———, 1998, Critical Discourse Analysis and the Marketization of Public Discourse: The Universities, Longman, London.

http ://www.harianpelita.com “Perekrutan Artis”, diunduh tanggal 15 Maret 2008.

http://www.kompas.co.id, diunduh tanggal 15 September 2008.

http://www.komunitasdemokrasi.com, diunduh tanggal 21 September 2008.

Majalah Tempo, Edisi 3-9 Desember 2007. Majalah Tempo, Edisi 2-8 Juni 2008.

Majalah Tempo, Edisi 20 Oktober 2008. Millet, Kate, 1970, Sexual Politics, Doubleday and Co: New York.

Pharr and Ellis S. Krauss, 1996, Media and politics in Japan, University of Hawaii Press, Honolulu.

Sunarto, 2000, ”Analisis wacana Ideologi Gender Media Anak-Anak”, Mimbar, Semarang.

Turner, Graeme, 2004, Understanding Celebrity, Sage, London.

Van Dijk, Teun A., 1997, Discourse as Interaction in Society, dalam Teun A. van Dijk (ed), Discourse as Social Interaction: Studies a Multidiciplinary Introduction, Volume 1, Sage, London.

Published

2020-06-01

Issue

Section

Artikel