Semiotika Atribut Ibu-Ibu Anggota DPR RI di Senayan Jakarta Sebagai Pesan Komunikasi Presentasi Diri

Dominik Tulasi

Abstract


Tujuan penelitian ini untuk mengetahui makna denotatif sekaligus menggali makna konotatif atribut yang digunakan ibu-ibu anggota dewan sebagai penanda dan petanda yang menyatu dalam penampilan ibu-ibu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia di Jakarta. Dalam konteks penelitian “Penampilan” adalah “Tanda” itu sendiri. Mencari struktur baru yang terdapat pada atribut dalam konteks penampilan khas ibu-ibu anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI. Makna denotatif atribut adalah semua objek yang nampak. Dan makna konotatif adalah makna yang dihadirkan peneliti sesuai konteks dan budaya lokal, yang di dalamnya bermuatan expresi khas individu manusia. Metode: yang digunakan dalam penelitian ini adalah induktif-aposteriori-eksploratif-kualitatif, dengan studi kasus menggunakan daya analisis semiotika komunikasi, yang bermuara pada internalisasi peneliti terhadap fenomena atribut yang digunakan ibu-ibu anggota dewan perwakilan rakyat di Senayan Jakarta. Hasil penelitian adalah upaya me-rekonstruksi pemahaman peneliti tentang semiotika atribut sebagai bentuk pesan dan komunikasi non-verbal.Simpulan: Pemaknaan atribut secara denotatif dapat memberikan pesan komunikasi dan konotasi atas atribut yang digunakan oleh ibu-ibu anggota dewan perwakilan rakyat di Senayan. Pilihan dan penggunaan atribut dalam setiap penampilan dapat memberi kesan yang dijadikan “anchor atau jangkar” bagi peneliti untuk memberi interpretasi lebih jauh tentang atribut-atribut yang dikenakan. Penelitian ini mengambil paradigma teori Ferdinand de Saussure dan Charles Sanders Peirce sebagai spektrum untuk meneropong masalah di lapangan. Hasilnya adalah pandangan Saussure mampu merekonstruksi semua objek yang nampak bagi peneliti. Demikian juga pandangan Peirce memiliki tiga ciri besar yang mampu menjadi cermin atau kacamata untuk melihat kenyataan di lapangan.

Keywords


Denotatif-konotatif, petanda-penanda, atribut, struktur tanda, komunikasi non verbal

References


Barthes, Roland, (1976). Mythologies, London: Paladin Book.

---------------------, (1990). The Fashion System. Los Angeles: University of California. Bühler, Karl. Theory of Language. The Representational Function of Language. Trans.

Donald Cobley, Paul (2001). Understanding Cultural Differences. London: Routledge. de Saussure, Ferdinand. (1990). Course in General Linguistics. London: Duckworth

Dahles, Heidi (2001). Tourism, Heritage and National Culture in Java: Dilemmas of a Local Community. London: Routledge Curzon.

Eco, Umberto (2009). Teori Semiotika, Yogyakarta: Penerbit Kreasi Wacana Offset

_____,_____ (1986). Travels in Hyperreality, Florida: Hartcourt Brace & Company

Eliade, Mircea (1989). Le Mythe de l’Eternel Retour. Archétypes et répétitions. Paris: Gallimard.

Hastings, James, and John Selbie (2003). Encyclopedia of Religion and Ethics, 19. Montana: Kessinger Publishing.

Hegel, G.W.F., (1988). Phenomenology of Spirit, London: Oxford Universiry Press

Huyssen, Andreas (1986). After The Great Devide: Modernism, Mass Culture, Postmodernism, Bloomington: Indiana University Press.

Peirce, Charles Sanders (1978). Écrits sur le signe. Rassemblés, traduits et commentés par G. Deledalle. Paris: Seuil.

Phenix H. Philip (1964). Realms Of Meaning, New York: McGraw-Hill Book Company.

Piliang, Yasraf A. (2010). Semiotika dan hipersemiotika, Bandung: Matari.

Ulani Yunus & Dominiq Tulasi (2012). Batik Semiotics as a Media of Communication in Java; SCOPUS, Cultura, International Journal of Philosophy of Culture and Axiology




DOI: https://doi.org/10.31315/jik.v12i2.369

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)




 Jurnal Ilmu Komunikasi indexed by:

   


Copyright of Jurnal Ilmu Komunikasi ISSN 1693-3028 (print), ISSN 2407-8220 (online)

Alamat:

Kampus II UPN "Veteran" Yogyakarta, Jl. Babarsari 2, Tambakbayan, Yogyakarta 55281
Phone: (0274)485268

Fax: (0274)487147

Email: jik@upnyk.ac.id 

Web
Analytics View My Stats