Konstruksi Realita Sosial City Branding Magelang Kota Sejuta Bunga (MKSB)
DOI:
https://doi.org/10.31315/jik.v17i3.3783Keywords:
City Branding Magelang, Magelang Kota Sejuta Bunga (MKSB), Teori Konstruksi Realitas SosialAbstract
Kota Magelang merupakan salah satu Kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang sedang melaksanakan city branding Magelang Kota Sejuta Bunga (MKSB) dengan slogannya MKSB masih dianggap belum mewujudkan karakter. Penelitian bertujuan untuk menganalisis proses konstruksi realita yang telah dibangun di Kota Magelang sejak delapan tahun melaksanakan city branding Magelang Kota Sejuta Bunga dari segi pemerintahannya dan segi secara realitas pada masyarakat Kota Magelang dengan menggunakan pemikiran melalui Teori Konstruksi Realitas Sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teori konstruksi sosial atas realitas dan konsep city branding menjadi landasan dalam membahas hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak selarasnya pemahaman dan komunikasi pemerintah terhadap masyarakat Kota Magelang dalam City branding Magelang Kota Sejuta Bunga (MKSB). Kurangnya pemahanan masyarakat Kota Magelang terhadap konstruksi yang dibangun oleh pemerintah Kota Magelang. Kegiatan City branding MKSB yang dilaksanakan di Kota Magelang selama 8 tahun ini dianggap masih perlu adanya pendekatan dan komunikasi kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kota Magelang. Kontribusi penelitian ini berupa rekomendasi stategi baru kepada pemerintah untuk memerhatikan kunci penting berupa perhatian, komunikasi, dan kepedulian masyarakat agar dapat mewujudkan city branding MKSB.References
Aaker, David. (2001). Managing Brand Equity Capitalizing on the Value of a Brand Name. The Free Press, New York
Anholt, S. (2007). Competitive Identity: The New Brand Management for Nation, Cities, and Regions. London: Palgrave MacMillan.
Bungin, B. (2008). Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma dan Discourse Teknologi Komunikasi di Masyarakat). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Bungin, B. (2017). Konstruksi Realitas Brand Destinasi Wajah Manis Destinasi Pariwisata: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. 20-21.
Chaerani, R. Y. (2011). Pengaruh City Branding Terhadap City Image (Studi Pencitraan Kota Solo:‘The Spirit of Java’). JRK, 2(4).
Evadianti, Y. (2017). Reposisi Brand Dalam Festival Krakatau Oleh Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Lampung. PRofesi Humas, 2(1), 23-36. https://doi.org/10.24198/prh.v2i1.10610
Fajrini, N., Bakti, I., & Novianti, E. (2018). City Branding Sawahlunto Kota Wisata Tambang Yang Berbudaya Melalui Event Sawahlunto International Songket Carnival (SISCa) 2016. PRofesi Humas, 2(2), 169-185. https://doi.org/10.24198/prh.v2i2.12861
Fallah, M. N. (2017). Konstruksi Sosial Pelaku Bisnis Destinasi Wisata Puncak Bogor Atas City Branding Kabupaten Bogor “A Land Of Harmony” (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
Juanim, J., & Rahmawati, N. L. (2015). Pengaruh City Branding terhadap Image of Urban Destination dan Dampaknya pada Post-Visit Behavior. TRIKONOMIKA, 14(1), 66-75.
Kavaratzis, M. (2004). From City Marketing To City Branding: Towards A Theoretical Framework For Developing City Brands. Place Branding, 1(1), 58-73.
Nas, d. P. J. M. (1986). Kota di Dunia Ketiga: Pengantar Sosiologi Kota. Jilid 1. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Noveline, K., Lestari, P., & Susilo, M. E. (2014). Pembentukan Citra Perusahaan Melalui Ekuitas Merek (Studi Kasus Pada Majalah Kabare). Jurnal Ilmu Komunikasi, 7(2), 153-161.
Quieqley, J.M. (2009). Urbanization, Aggromeration, and Economics Development. World Bank Report.
Rakhmat, J. (2001). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sendjaja, S. Djuarsa. (1994). Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka
Sugiarsono, J. (2009). City Branding Bukan Sekedar Membuat Logo dan Slogan. Majalah SWA. Jakarta.
Sulaiman, A. (2016). Memahami Teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger. Society, 4(1), 15-22.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in this journal agree to the following terms:
- Copyright remains with the author and gives rights to the Jurnal Ilmu Komunikasi as the priority to publish the article with an Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional License, which allows the article to be shared with acknowledgment of the author of the article and this journal as the place of publication.
- Authors can distribute the publication of their articles on a non-exclusive basis (for example: on university repositories or books) with notification or acknowledgment of publication in the journal Option
- Authors are allowed to post their work online (for example: on personal websites or in university repositories) before and after the submission process (see The Effect of Open Access)
Jurnal Ilmu Komunikasi is licensed under a Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional License.