Metode Guru dalam Mengajarkan Komunikasi pada Siswa Tunanetra
DOI:
https://doi.org/10.31315/jik.v11i3.3803Keywords:
Tunanetra, Komunikasi, SimbolisasiAbstract
Manusia dalam hidup mereka tidak terlepas dari kegiatan komunikasi. Melalui komunikasi, mereka merasakan kebersamaan sebagai anggota masyarakat. Mereka juga dapat membuat dua cara interaksi dengan sesama mereka. Tanpa komunikasi, manusia tidak tahu dan tidak bisa memahami satu sama lain. Setiap manusia normal dapat dengan mudah menggambarkan objek dan berkomunikasi dengan mengirim pesan secara lisan. Bagi mereka yang memiliki cacat fisik terutama dalam arti visual atau buta, akan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi karena indra visual mereka terkait dengan pemahaman tentang konsep objek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bagaimana metode guru dalam mengajarkan simbolisasi terhadap masyarakat tunanetra di SLB YAAT Klaten. Penelitian ini menggunakan metode survei kualitatif dengan penjelasan data deskriptif di mana penulis berusaha menggali lebih dalam dan metode yang tidak menemukan atau menjelaskan hubungannya tetapi mencari pengamatan secara langsung dan menggambarkan gejala berdasarkan fakta dan bagaimana seharusnya. Studi deskriptif menggunakan teknik wawancara, dan teknik pengumpulan data terhadap siswa dan guru SLB YAAT Klaten. Berdasarkan teori interaksi simbolis, dengan menekankan pada hubungan antara simbol dan interaksi, dan inti dari pendekatan ini adalah individu (anak buta). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mengatasi kesulitan, siswa membutuhkan alat komunikasi lainnya dengan menggunakan alat bantuan visual, simbol bahasa, dan untuk objek yang tidak dilambangkan, sebagai deskripsi warna, dan deskripsi beberapa objek yang tidak dapat disentuh karena karakteristiknya yang panas, atau jaraknya yang jauh, dapat dilakukan dengan kegiatan mengajar. karakteristik, api yang panas, awan, atau jarak langit. Simbolisasi terhadap siswa tunanetra dengan menggunakan media, alat bantu visual, field trip, sosialisasi lingkungan, dan deskripsi akan lebih efektif jika penyampaian pesan melalui metode tersebut.References
George Ritzer-Douglas J. Goodman. (2004). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada Media
Moleong, Lexy. (2003). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. (2008). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Rakhmat, Jalaludin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Richmond. (1992). Theories of Human Communication. (M.Y.Hamdan,Penerj) Jakaeta: Selemba Humanika
Wubbless. (1993). Communication Theories Perspectives, Processes, and Contexts. News York: McGraw-Hill
Downloads
Published
2020-09-27
Issue
Section
Artikel
License
Authors who publish articles in this journal agree to the following terms:
- Copyright remains with the author and gives rights to the Jurnal Ilmu Komunikasi as the priority to publish the article with an Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional License, which allows the article to be shared with acknowledgment of the author of the article and this journal as the place of publication.
- Authors can distribute the publication of their articles on a non-exclusive basis (for example: on university repositories or books) with notification or acknowledgment of publication in the journal Option
- Authors are allowed to post their work online (for example: on personal websites or in university repositories) before and after the submission process (see The Effect of Open Access)
Jurnal Ilmu Komunikasi is licensed under a Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional License.