Representasi Nasionalisme sebagai Personal Branding Suporter Bulutangkis Haryanto di Media Sosial
DOI:
https://doi.org/10.31315/jik.v19i1.4568Keywords:
Suporter, Semiotika Sosial, Representasi, Nasionalisme, Personal BrandingAbstract
Haryanto suporter bulutangkis Indonesia selalu mengenakan atribut merah putih saat hadir pada pertandingan bulutangkis. Atribut merah putih yang dikenakan Harjanto untuk menunjukkan nasionalisme. Atribut merah putih membuat Harjanto berbeda dengan supporter lain dan mudah dikenali. Atribut merah putih yang selalu ditampilkan Harjanto tanpa disadari telah membentuk personal branding. Tujuan penelitian untuk menganalisis Haryanto dengan atribut merah putih sebagai representasi nasionalisme dalam membentuk personal branding. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian 6 foto di media sosial yang menampilkan Haryanto sedang mendukung tim bulutangkis Indonesia. Subjek penelitian sekaligus key informan adalah Haryanto. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis dokumen dan wawancara mendalam. Analisis teks dilakukan menggunakan analisa semiotika sosial Kress dan Van Leeuwen dengan elemen personal branding Montoya dan Vandehey. Hasil analisis semiotika sosial terhadap 6 foto, 3 foto merepresentasikan naratif dan 3 foto merepresentasikan konseptual. Hasil analisis menggunakan delapan elemen pembentukan personal branding Peter Montoya, representasi nasionalis Haryanto melalui atribut merah putih tanpa disadari telah membentuk personal brand. Substansi penelitian ini memberikan kontribusi berupa rekomendasi secara teoritis mempertegas bahwa representasi dapat membangun personal branding dengan membangun representasi melalui simbol simbol yang disesuaikan dengan elemen pembentukan personal branding Montoya.References
Afrilia, A. M., (2018), Personal Branding Remaja di Era Digital, Mediator: Jurnal Komunikasi, 11(1), 20-30.
Agung, I. (2014). Pendidikan Wawasan Kebangsaan Di Daerah Perbatasan. Jakarta: Bee Media Pustaka.
Barker, C. (2008). Cultural Studies: Teori & Praktik. Terj. Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Bungin, B. (2008). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Butar, B. C. R., & Ali, D. S. F., (2018) Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti. Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, 2(2), 86-101.
Cabello, M. D., Gonzalez, B. JJ. (2003). Analysis of the Characteristics of Competitive Badminton. Br J Sports Med 37(1), 62-66
Chint, M. K., Wongt, A. SK., Sot, R. C.H., Siu, Oswald T., Steininger, K., and Los, D. T.L. (1995). Sport Specific Fitness Testing of Elite Badminton Players. Br. J. Sports Med., 29(3), 153-157
Denzin, N. K. dan Yvonna S. Lincoln (eds.). 2009. Handbook of Qualitative Research. Terj. Dariyatno dkk. Jogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dinata, M., T., H. (2004). Bulu Tangkis. Jakarta: Cerdas Jaya
Eriyanto. (2019). Metode Komunikasi Visual. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Hall, S. (2003). “The Work of Representation”. Representation : Cultural Representation and Signifying Practices, ed. Stuart Hall. London Sage Publication.
Hall, S. (2005). Culture, Media, Language. CCCS: Birmingham.
Hapsari I, W. I., (2015). Fanatisme dan Agresitivas Suporter Klub Sepak Bola. Jurnal Psikologi, 8(1), 53-58
Hasan Z. (2018). January 20). Media Asing sebut supporter Indonesia terbaik didunia. https://www.indosport.com/
Hasyim, I. (2020). January 18). Haryanto, Panglima Suporter Indonesia Masters 2020 dari Surabaya. https://www.indosport.com/
Hutchinson, J. and Smith, A. D., (ed). (2000). Nationalism: Critical Concepts in Political Science. London: Routledge
Ibrahim, H., (2020). May 3) Suporter Bulutangkis Indonesia, Bagai Pisau Bermata Dua. https://www.indosport.com/
Imawati, A. V., Solihah, A. W., Shihab M. (2016). Analisis Personal Branding Fashion Blogger Diana Rikasari, JISIP: Jurnal Ilmu Sosial & Ilmu Politik, 5(3), 175-184.
Indrayani H., Sunarto. (2019). Fandom: Strategi Komunikasi Pemasaran 3.0 Untuk Melanggengkan Fantasi Nasionalisme Melalui Olahraga. Jurnal Bricolage, 5(1), 15-30. DOI: http://dx.doi.org/10.30813/bricolage.v5i01.1741
Junaedi, F. (2012). Bonek Suporter Pertama dan Terbesar di Indonesia, Yogyakarta: Buku Litera
Kohn, H. (1984). Nasionalisme, Arti Dan Sejarahnya. Terj. Sumantri Mertodipuro. Jakarta: PT. Pembangunan.
Moleong, L. J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ketigapuluhsatu Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Montoya, P. & Vandehey. (2008). The Brand Called You: Make Your Business Stand Out in a Crowded Market place. United States of America: McGraw-Hill.
Montoya, P. (2002), The Personal branding Phenomenon, Nashville: Vaughan Printing.
Mulyana, D. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma baru ilmu komunikasi dan Ilmu Social. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Rakhmad, J. (2009). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Salam, O. D. (2020) Personal Branding Digital Natives Di Era Komunikasi Media Baru (Analisis Personal Branding di Media Sosial). Jurnal BECOSS (Business Economic, Communication, and Social Sciences), 2(1), 19-30
Salim, A. (2006). Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
Siyoto S., dan Ali, S. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.
Soraya, I. (2017). Personal Branding Laudya Cynthia Bella Melalui Instagram (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Akun Instagram @Bandungmakuta). Jurnal Komunikasi, 8(2), 30-38.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV.
Supriyanto, N. A., Rasyid, A. (2018) Analisis Karakterisitik Permainan Bulutangkis Tunggal Putra dan Tunggal Putri. Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga, 3(2), 167 - 171. DOI: 10.17509/jpjo.v3i2.11857
Wijaya, I M. K. (2018) Kecemasan, Percaya Diri dan Motivasi Berprestasi Atlet UKM Bulutangkis. Jurnal Penjakora, 5(1), 36-46. DOI: http://dx.doi.org/10.23887/penjakora.v5i1.14499
Yogi, G .P., Ruchiat, A., Setianti Y. (2016). Emergency Response Plan Garuda Indonesia. PRofesi Humas, 1(1), 65 – 77.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in this journal agree to the following terms:
- Copyright remains with the author and gives rights to the Jurnal Ilmu Komunikasi as the priority to publish the article with an Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional License, which allows the article to be shared with acknowledgment of the author of the article and this journal as the place of publication.
- Authors can distribute the publication of their articles on a non-exclusive basis (for example: on university repositories or books) with notification or acknowledgment of publication in the journal Option
- Authors are allowed to post their work online (for example: on personal websites or in university repositories) before and after the submission process (see The Effect of Open Access)
Jurnal Ilmu Komunikasi is licensed under a Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional License.