PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM OPTIMALISASI PEMANFAATAN ENERGI PANASBUMI
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara yang telah memanfaatkan sumber energi panasbumi sebagai pembangkit tenaga listrik. Di dunia, Indonesia menempati urutan keempat negara yang telah memiliki kapasitas terpasang power plant terbesar setelah Amerika Serikat, Philipina, dan Mexico. Namun, jika kita melihat potensi cadangan panasbumi Indonesia yang mencapai 27.000 MWe, upaya pemanfaatan sumber energi yang berkelanjutan tersebut barulah mencapai kisaran 3%. Angka tersebut merupakan angka yang kecil untuk sebuah potensi yang begitu besar. Oleh karena itulah, pemerintah berusaha melakukan perencanaan, kajian, pengembangan, dan menyusun kebijakan berkaitan dengan upaya peningkatan pemanfaatan sumber energi tersebut secara bertahap dimasa yang akan datang.
Banyak sekali kendala yang sering dihadapi dalam upaya peningkatan pemanfaatan sumber energi panasbumi. Harga BBM di Indonesia yang masih rendah, menyebabkan harga listrik dari pembangkit listrik tenaga panasbumi belum kompetitif dibandingkan dengan harga listrik dari pembangkit tenaga listrik BBM. Adanya upaya pemanfaatan bahan bakar fosil lain yang relatif murah, seperti gas dan batubara yang cadangannya juga besar di Indonesia, menambah ketergantungan kita untuk tetap memanfaatkan sumber energi tersebut. Harga listrik yang tidak kompetitif tersebut menjadi kurang menarik minat investor dalam berinvestasi.
Sudah banyak kebijakan-kebijakan pemerintah yang telah disusun untuk meningkatkan pemanfaatan sumber energi yang berkelanjutan ini. Namun, untuk membangun pembangkit-pembangkit baru atau bahkan meningkatkan kapasitas terpasang pada Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) yang telah ada saja langkahnya masih tersendat-sendat. Kendala utama yang tampak saat ini adalah kurang terintegrasinya antara kebijakan energi nasional dengan implementasi yang pemerintah lakukan. Sudah saatnya pemerintah berfikir jauh kedepan, untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui pemanfaatan panasbumi sebagai pemasok ketenagalistrikan Indonesia. Kita semua berharap, pemanfaatan sumber energi yang sangat ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable resource) ini dapat dikembangkan dengan baik di Indonesia bukan hanya untuk sektor ketenagalistrikan tetapi juga dimanfaatkan untuk sektor non-listrik seperti yang telah dikembangkan di beberapa negara lain.
Banyak sekali kendala yang sering dihadapi dalam upaya peningkatan pemanfaatan sumber energi panasbumi. Harga BBM di Indonesia yang masih rendah, menyebabkan harga listrik dari pembangkit listrik tenaga panasbumi belum kompetitif dibandingkan dengan harga listrik dari pembangkit tenaga listrik BBM. Adanya upaya pemanfaatan bahan bakar fosil lain yang relatif murah, seperti gas dan batubara yang cadangannya juga besar di Indonesia, menambah ketergantungan kita untuk tetap memanfaatkan sumber energi tersebut. Harga listrik yang tidak kompetitif tersebut menjadi kurang menarik minat investor dalam berinvestasi.
Sudah banyak kebijakan-kebijakan pemerintah yang telah disusun untuk meningkatkan pemanfaatan sumber energi yang berkelanjutan ini. Namun, untuk membangun pembangkit-pembangkit baru atau bahkan meningkatkan kapasitas terpasang pada Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) yang telah ada saja langkahnya masih tersendat-sendat. Kendala utama yang tampak saat ini adalah kurang terintegrasinya antara kebijakan energi nasional dengan implementasi yang pemerintah lakukan. Sudah saatnya pemerintah berfikir jauh kedepan, untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui pemanfaatan panasbumi sebagai pemasok ketenagalistrikan Indonesia. Kita semua berharap, pemanfaatan sumber energi yang sangat ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable resource) ini dapat dikembangkan dengan baik di Indonesia bukan hanya untuk sektor ketenagalistrikan tetapi juga dimanfaatkan untuk sektor non-listrik seperti yang telah dikembangkan di beberapa negara lain.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.31315/jmtg.v1i2.175
DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.31315/jmtg.v1i2.175.g137
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.