PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PAKAN TERNAK SAPI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL IDQ DAN DWP
DOI:
https://doi.org/10.31315/opsi.v9i2.2247Keywords:
pakan ternak, persediaan, distribusi, identical delivery quantity, deliviery what producedAbstract
Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) Puspetasari merupakan salah satu produsen pakan ternak di daerah Jawa Tengah yang berlokasi di Jalan Stasiun nomor 1, Klepu, Ceper, Klaten. Pakan ternak dengan merk dagang Nutrifeed yang diproduksi oleh KJUB terdiri dari enam macam varian yaitu DC 131, DC 132, DC 133, BC 131, BC 132, dan BC 133. Selama ini KJUB dalam mendistribusikan produknya adalah dengan mengirimkan setiap hasil produksi langsung ke distributor. Akan tetapi, kapasitas gudang distributor terbatas sehingga produk yang dikirim oleh KJUB kembali lagi karena gudang distributor penuh. Akibat yang ditimbulkan adalah KJUB terpaksa berhenti berproduksi untuk sementara waktu karena harus menunggu produk terjual terlebih dahulu agar persediaan digudang KJUB bisa di distribusikan dan ditampung olah pihak distributor. Kondisi ini tentunya berdampak tidak baik bagi KJUB karena mereka akan mengalami kerugian waktu, kerugian materi, dll. Untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan tentang produksi dan persediaan yang bertujuan untuk meminimalkan total biaya gabungan antara KJUB dan distributornya.Dalam penelitian ini digunakan model Identical delivery quantity (IDQ) dan Delivery what produced (DWP).Model IDQ Merupakan kebijakan dimana jumlah pengiriman kepada distributor adalah sama pada setiap pengirimannya atau jumlah pengiriman sesuai dengan jumlah yang diminta. Persediaan yang ada dari produksi tidak dikirim ke distributor. Sedangkan model DWP merupakan metode yang sama untuk mencari total biaya gabungan antara perusahaan dan distributornya akan tetapi jumlah produk yang dikirim tidaklah selalu sama. Semua persediaan dari produksi yang ada dikirim langsung kepada distributor. Pengolahan data dilakukan dengan tiga tahap. Pertama menghitung jumlah total biaya gabungan dengan menggunakan model IDQ, kedua menghitung jumlah total biaya gabungan dengan menggunakan model DWP, dan ketiga mencari rasio perbandingan antara model IDQ dan DWP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model DWP lebih baik daripada model IDQ maupun dengan sistem yang digunakan oleh KJUB saat ini yaitu dengan selisih 22,19%. Sehingga KJUB sebaiknya menggunakan model DWP dalam mendistribusikan produknya untuk meminimalkan biaya. Dari strategi yang telah dipilih dapat ditentukan suatu kebijakan dalam melakukan produksi dan distribus yang optimal.
References
Assauri, S., 2004, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Gaspersz, Vincent., 2005, Production Planning and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufacturing 21, Jakarta, PT.Gramedia Pustaka Utama.
Hernawan, J., 2007, Kombinasi Strategi Distribusi Untuk Menurunkan Biaya Logistik. Jurnal Teknologi Industri,UAJY,Vol.XI.no.2:163-172.
Rangkuti, F., 2004. Manajemen Persediaan: Aplikasi di Bidang Bisnis,
Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Ristono, A., 2009, Manajemen Persediaan, Yogyakarta, Graha Ilmu.
Sutapa, N., Fransiska., 2000, Model Matematis Persediaan Terintegras Antara Suatu Perusahaan dan Distributornya. Jurnal Teknik Industri, Universitas Kristen Petra, Vol.2, No.1:13-21.
Tersine, R., 1994, Principles of Inventory and Material Management, Prentice- Hall, New Jersey.
Downloads
Issue
Section
License
Authors who publish articles in this journal agree to the following conditions:
- Copyright remains with the author and gives the Opsi journal the right as a priority to publish its articles with Creative Commons Attribution 4.0 International license. Which allows articles to be shared with acknowledgement of the author of the article and this journal as the place of publication.
- Authors can distribute their articles on a non-exclusive basis (e.g. in university repositories or books) with notification or acknowledgement of publication in Opsi journals.
- Authors are allowed to post their work online (e.g. on a personal website or in a university repository) before and after the submission process (see The Effect of Open Access)
This work is Licensed Under a Creative Commons Attribution 4.0 International license.