PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PAKAN TERNAK SAPI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL IDQ DAN DWP

Frank Al Imam Passauri, Gunawan Madyono Putro

Abstract


Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) Puspetasari merupakan salah satu produsen pakan ternak di daerah Jawa Tengah yang berlokasi di Jalan Stasiun nomor 1, Klepu, Ceper, Klaten. Pakan ternak dengan merk dagang Nutrifeed yang diproduksi oleh KJUB terdiri dari enam macam varian yaitu DC 131, DC 132, DC 133, BC 131, BC 132, dan BC 133. Selama ini KJUB dalam mendistribusikan produknya adalah dengan mengirimkan setiap hasil produksi langsung ke distributor. Akan tetapi, kapasitas gudang distributor terbatas sehingga produk yang dikirim oleh KJUB kembali lagi karena gudang distributor penuh. Akibat yang ditimbulkan adalah KJUB terpaksa berhenti berproduksi untuk sementara waktu karena harus menunggu produk terjual terlebih dahulu agar persediaan digudang KJUB bisa di distribusikan dan ditampung olah pihak distributor. Kondisi ini tentunya berdampak tidak baik bagi KJUB karena mereka akan mengalami kerugian waktu, kerugian materi, dll. Untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan tentang produksi dan persediaan yang bertujuan untuk meminimalkan total biaya gabungan antara KJUB dan distributornya.
Dalam penelitian ini digunakan model Identical delivery quantity (IDQ) dan Delivery what produced (DWP).Model IDQ Merupakan kebijakan dimana jumlah pengiriman kepada distributor adalah sama pada setiap pengirimannya atau jumlah pengiriman sesuai dengan jumlah yang diminta. Persediaan yang ada dari produksi tidak dikirim ke distributor. Sedangkan model DWP merupakan metode yang sama untuk mencari total biaya gabungan antara perusahaan dan distributornya akan tetapi jumlah produk yang dikirim tidaklah selalu sama. Semua persediaan dari produksi yang ada dikirim langsung kepada distributor. Pengolahan data dilakukan dengan tiga tahap. Pertama menghitung jumlah total biaya gabungan dengan menggunakan model IDQ, kedua menghitung jumlah total biaya gabungan dengan menggunakan model DWP, dan ketiga mencari rasio perbandingan antara model IDQ dan DWP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model DWP lebih baik daripada model IDQ maupun dengan sistem yang digunakan oleh KJUB saat ini yaitu dengan selisih 22,19%. Sehingga KJUB sebaiknya menggunakan model DWP dalam mendistribusikan produknya untuk meminimalkan biaya. Dari strategi yang telah dipilih dapat ditentukan suatu kebijakan dalam melakukan produksi dan distribus yang optimal.

Keywords


pakan ternak, persediaan, distribusi, identical delivery quantity, deliviery what produced

Full Text:

PDF

References


Assauri, S., 2004, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Gaspersz, Vincent., 2005, Production Planning and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufacturing 21, Jakarta, PT.Gramedia Pustaka Utama.

Hernawan, J., 2007, Kombinasi Strategi Distribusi Untuk Menurunkan Biaya Logistik. Jurnal Teknologi Industri,UAJY,Vol.XI.no.2:163-172.

Rangkuti, F., 2004. Manajemen Persediaan: Aplikasi di Bidang Bisnis,

Jakarta, Raja Grafindo Persada.

Ristono, A., 2009, Manajemen Persediaan, Yogyakarta, Graha Ilmu.

Sutapa, N., Fransiska., 2000, Model Matematis Persediaan Terintegras Antara Suatu Perusahaan dan Distributornya. Jurnal Teknik Industri, Universitas Kristen Petra, Vol.2, No.1:13-21.

Tersine, R., 1994, Principles of Inventory and Material Management, Prentice- Hall, New Jersey.




DOI: https://doi.org/10.31315/opsi.v9i2.2247

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Sekretariat :
Jurusan Teknik Industri
FTI UPN "Veteran" Yogyakarta
d.a Jalan Babarsari 2 Tambakbayan Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 486256
Website http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi
email : jurnal.opsi@upnyk.ac.id

 

indexed by:

 
 
 


Lisensi Creative Commons
This work is Licensed Under a Creative Commons Attribution 4.0 International license.

View My Stats