PROTOTIPE SWITCH OPENFLOW SOFTWARE-BASED MIKROTIK RB750 PAKET OPENFLOW VS OPENvSWITCH FIRMWARE

Rikie Kartadie

Abstract


Pengimplementasian arsitektur SDN/OpenFlow membutuhkan biaya yang tinggi, walaupun penggunaan emulator mininet memungkinkan, namun kenyataannya dalam implementasinya membutuhkan hardware khusus. Switch OpenFlow Software-based dengan menggunakan firmware OpenWRT dan hardware TPLink WR142nd telah di uji performanya pada implementasi skala jaringan kampus, dalam artikel yang diterbitkan penulis menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara switch OpenFlow bebasis OpenWRT pada TPLink dengan performa yang dihasilkan oleh mininet. Dari artikel tersebut maka menjadi pertanyaan bagaimana performa dari switch OpenFlow software-based berbasis MikroTik. MikroTik  ini telah menambahkan OpenFlow agent pada OS versi 6.17 pada RouterOS nya dan memungkinkan untuk diimplementasikannya arsitektur SDN/OpenFlow dengan biaya yang lebih terjangkau, implementasi OpenFlow agent pada RouterOS MikroTik layak untuk diuji performanya untuk dibandingkan dengan perubahan secara total firmware  MikroTik yang berjalan dengan firmware lain dan menjalankan OpenvSwitch. Kontroller yang digunakan dalam penelitian ini adalah kontroller Floodlight, data pembanding adalah data mininet dengan topologi yang merupakan representasi dari topologi yang ada di STKIP PGRI Tulungagung. Switch OpenFlow software-based berbasis MikroTik dengan penambahan agen OpenFlow di RouterOS, hasil uji- t menunjukkan bahwa tidak memiliki perbedaan yang signifikan pada uji througput baik UDP maupun TCP dibandingkan dengan mininet, namum tetap memiliki perbedaan yang signifikan pada uji latency

Keywords


SDN, Switch OpenFlow, MikroTik.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.