Ekstraksi Minyak Atsiri Jahe (Zingiber officinale) dengan Proses Distilasi: Pengaruh Jenis Jahe dan Metode Distilasi

Authors

  • Elvianto Dwi Daryono Institut Teknologi Nasional Malang
  • Gading F Hutasoit Institut Teknologi Nasional Malang

DOI:

https://doi.org/10.31315/e.v21i2.11625

Abstract

Minyak atsiri jahe merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia yang sangat potensial untuk dikembangkan. Minyak atsiri jahe banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti industri parfum, kosmetik, essence, farmasi dan flavoring agent. Mutu minyak atsiri yang rendah merupakan kendala mengapa minyak atsiri jahe Indonesia kurang laku di pasaran luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis jahe (jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah) serta metode destilasi (distilasi air dan distilasi uap-air) untuk mendapatkan minyak jahe dengan kualitas yang baik. Penelitian dilakukan dengan pengecilan ukuran jahe yang telah dibersihkan, pengeringan irisan jahe dan proses distilasi. Minyak hasil distilasi yang telah dipisahkan kemudian dianalisa. Dari hasil analisa dan perhitungan menunjukkan bahwa setiap jenis jahe mempunyai komposisi dan kandungan minyak jahe yang berbeda. Jahe merah mempunyai rendemen terbesar yaitu 0,342 % dengan kandungan minyak (sineol) sebesar 11,39 %. Metode penyulingan mempengaruhi rendemen dan kualitas minyak jahe yang dihasilkan, dimana metode yang paling baik adalah metode penyulingan air dan uap. Jahe merah mempunyai kualitas minyak jahe terbaik yaitu massa jenis 0,8828 g/mL, bilangan asam 1,136 mg KOH/g, bilangan ester 7,980 mg KOH/g serta memenuhi standart SNI 06-1312-1998.

Author Biography

Elvianto Dwi Daryono, Institut Teknologi Nasional Malang

Institut Teknologi Nasional Malang

Published

2024-03-05

How to Cite

Daryono, E. D., & Hutasoit, G. F. (2024). Ekstraksi Minyak Atsiri Jahe (Zingiber officinale) dengan Proses Distilasi: Pengaruh Jenis Jahe dan Metode Distilasi. Eksergi, 21(2), 55–59. https://doi.org/10.31315/e.v21i2.11625

Issue

Section

Artikel