Analisis Potensi Longsor Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process pada Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan

Penulis

  • Raja Susatio Ilmu Lingkungan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret
  • Thema Arrisaldi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, UPN ”Veteran” Yogyakarta
  • Egy Erzagian Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman
  • Fathan Hanifi Mada Mahendra Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman

Abstrak

Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, merupakan salah satu wilayah dengan tingkat potensi bencana tanah longsor yang tinggi. Untuk menanggulanginya, diperlukan peta potensi tanah longsor. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun peta potensi longsor di Kecamatan Panekan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP digunakan untuk menentukan bobot dan pengaruh relatif lima parameter yaitu kemiringan lereng, litologi, jarak terhadap struktur, jarak terhadap sungai, dan tata guna lahan. Nilai bobot masing-masing parameter kemiringan lereng sebesar 0,403, litologi sebesar 0,318, jarak terhadap struktur geologi sebesar 0,139, jarak terhadap sungai sebesar 0,084, dan tata guna lahan sebesar 0,056. Masing-masing parameter dianalisis dan dipetakan secara spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil analisis menghasilkan peta analisis AHP dengan rentang nilai 0,99 hingga 4,31. Pembagian menggunakan metode indeks mengacu pada Peraturan Kepala BNPB No 2 Tahun 2012. Analisis AHP menunjukkan sebagian besar wilayah Kecamatan Panekan berada pada zona potensi sedang bencana tanah longsor. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana.

Diterbitkan

2025-08-01