Analisis Kestabilan Lereng Berdasarkan Mohr-Coulomb dan Generalized Hoek-Brown pada Tambang Terbuka Batubara, Desa Tegalrejo dan sekitarnya, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan

Faiza Melati Siswanda, Herry Riswandi

Abstract


Abstrak – Pemilihan penggunaan kriteria keruntuhan yang tepat dalam analisis kestabilan lereng dapat mengurangi ketidaktepatan hasil analisis dalam memperoleh nilai Faktor Keamanan (FK) dari desain lereng yang dibuat, sehingga dibutuhkan dasar dalam pemilihan penggunaan kriteria keruntuhan yang tepat. Limit Equilibrium Methods (LEM) dan Morgenstren-Price merupakan metode yang digunakan dalam analisis ini. Klasifikasi massa batuan yang digunakan yaitu Rock Mass Rating (RMR) dan dari hasil analisisnya tergolong sedang hingga baik. Hasil perbandingan kriteria keruntuhan Generalized Hoek-Brown dengan maupun tanpa damage region menunjukkan nilai FK yang lebih kecil dibandingkan pada kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb. Nilai FK pada Mohr-Coulomb berkisar dari 1,463-1,830 sedangkan nilai FK pada Generalized Hoek-Brown tanpa damage region sebesar 1,024-1,438 nilai FK pada Generalized Hoek-Brown dengan damage region sebesar 1,110-1,875. Hasil nilai Probabilitas Kelongsoran (PK) menunjukkan nilai yang sama yaitu 0%. Nilai FK Generalized Hoek-Brown dengan maupun tanpa damage region yang lebih kecil dibandingkan Mohr-Coulomb dipengaruhi oleh variabel pada litologi seperti struktur dan kondisi bidang diskontinuitas serta nilai disturbance factor (D) sebagai dampak dari aktivitas penggalian dan peledakan yang mereduksi nilai FK sehingga lebih memvisualisasi kondisi aktual di lapangan sedangkan kriteria keruntuhan Mohr-Coloumb tidak dipengaruhi oleh kondisi tersebut dan secara sederhana hanya melibatkan nilai material properties dari batuan itu sendiri.

 

Kata Kunci: Generalized Hoek-Brown, kestabilan lereng, klasifikasi massa batuan, Mohr-Coulomb, Muara Enim

 

AbstractDetermining the appropriate use of failure criteria in slope stability analysis can reduce the inaccuracy of analysis results in obtaining the Safety Factor (SF) value from the slope design created so that a basis is needed for determining the appropriate use of failure criteria. Limit Equilibrium Methods (LEM) and Morgenstren-Price are the methods used in this analysis. The rock mass classification used is Rock Mass Rating (RMR) and the analysis results are classified as moderate to good. The comparasion result of the Generalized Hoek-Brown failure criteria with and without damage region show a smaller SF value compared to the Mohr-Coulomb failure criteria. The SF value on Mohr-Coulomb ranges from 1,463-1,830 while the SF value on Generalized Hoek-Brown without damage region is 1,024-1,438 and the SF value on Generalized Hoek-Brown with damage region is 1,110-1,875. The results of the Probability of Failure (PoF) value show the same value 0%. The SF value of Generalized Hoek-Brown with and without damage ragion is smaller than the Mohr-Coloumb are influenced by variables in lithology such as the structure and condition of discontinuity as well as the disturbance factor (D) value as the impact of excavation and blasting activities which reduces the SF value and it can better visualizes the actual conditions in the field. Meanwhile, the Mohr-Columb failure criteria are not influenced by those conditions and simply involve the value of the material properties of the rock itself.

 

Keywords: Generalized Hoek-Brown, safety factor, rock mass rating, Mohr-Coulomb, Muara Enim


Keywords


Generalized Hoek-Brown, kestabilan lereng, klasifikasi massa batuan, Mohr-Coulomb, Muara Enim

References


Algadri Nafian, M., & Rizal, Y. (2021). Geologi Batubara Daerah Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan. Bulletin Of Geology, 5(2), 589. https://doi.org/10.5614/bull.geol.2021.5.2.3.

Barber, A. J., M. J. Crow, dan J. S. Milsom. 2005. Sumatra: Geology, Resources and Tectonic Evolution. London: Geological Society Memoir No. 31. Sumatra: Geology, Resources and Tectonic Evolution - Google Buku

Bieniawski, Z.T. (1989). Engineering Rock Mass Classifications: A Complete Manual For Engineers And Geologists In Mining, Civil, And Petroleum Engineering. Canada: John Wiley & Sons Inc.

Bishop, M. G. (2001). South Sumatra Basin Province, Indonesia: The Lahat/Talang Akar-Cenozoic Total Petroleum System. U. S. Geological Survey.

Hoek, E., dan Brown, E. T. (1997). Practical estimates of Rock Mass Strength. International Journal of Rock Mass Strength Vol. 34 No. 8.

Hoek, E., Carranza-Torres, C., & Corkum, B. (2002). Hoek-Brown Failure Criterion. Proceedings of NARMS-Tac, 1(1), 267-273

Irwansyah, S., Daryono, S. K., Rahmad, B. 2016. Geologi dan Lingkungan Pengendapan Batubara Seam A1, Seam A2, dan Seam B, Formasi Muara Enim, Daerah Muara Tiga Besar Utara dan Sekitarnya Kecamatan Marapi, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatra Selatan. Jurnal Imiah Geologi Pangea Vol. 3 No. 1.

Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. (2018). Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik. Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K 30 MEM 2018.pdf

Labuz, J. F., Arno, Z. (2012). Mohr-Coulomb Failure Criterion. Rock Mech Rock Eng. DOI 10.1007/s00603-012-0281-7.

Marinos, V., Marinos, P., dan Hoek, E. (2005). The Geological Strength Index: Applications and Limitations. Bull Eng Geol Environ 64: 55-65.

Pratiwi, D. S., Yuki A. Y., Aldo M. (2022). Analisis Stabilitas Lereng Batuan dengan Pendekatan Kriteria Keruntuhan Hoek-Brown dan Mohr Coulomb Menggunakan Metode Numerik Plaxis 2D. Publikasi Riset Orientasi Teknik Sipil (Proteksi). Vol.4(2). E-ISSN: 2655-6421.

Rockscience. (2024). Damage Regions (Generalized Hoek-Brown). Slide2 Tutorials | 27 - Damage Regions (Generalized Hoek-Brown) (rocscience.com)

Wardani, R. T., Maryanto., Amukti, R. (2019). Analisis Kestabilan Lereng Tambang Batubara dengan Metode Kesetimbangan Batas di PT Bukit Makmur Mandiri Utama Jobsite Geo Energy Group “Kapuas Coal Project”, Blok Maharu, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Prosiding Teknik Pertambangan Vol 5, No. 1.




DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.31315/jigp.v11i1.12719.g6462

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA