Rekayasa Gambar Diri Remaja dalam Mencapai Pengakuan Sosial di Instagram
DOI:
https://doi.org/10.31315/jik.v14i3.2134Keywords:
Rekayasa Gambar Diri, Remaja, Pengakuan Sosial, Instagram.Abstract
Instagram menjadi sebuah fenomena yang telah menginfeksi khususnya kaum remaja. Para remaja mengunduh aplikasi tersebut guna untuk memenuhi kebutuhan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif bersifat kualitatif. Untuk mendapatkan data peneliti menggunakan dua jenis teknik pengumpulan data, yaitu wawancara mendalam dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa motif yang ingin dicapai oleh kaum remaja ketika melakukan rekayasa gambar diri dan mengunggahnya ke Instagram, seperti ingin memperbanyak foto di Instagram, mengabadikan momen-momen serta yang paling dominan ialah ingin mendapat perhatian dari orang lain berupa komentar dan like. Hasil penemuan menyimpulkan bahwa sebagian besar remaja menggunakan Instagram agar bisa menampilkan identitas diri yang diinginkan, dan dalam melakukan rekayasa gambar diri agar dapat menyalurkan hobi, meningkatkan eksistensi, dan hanya sekedar suka.
References
Adorno. Theodor W., and Max Horkheimer.2002. Dialectic of Enlightenment. Terjemahan: Ahmad Sahidah, Dilektika Pencerahan. Yogyakarta: IRCiSoD.
Berger, Peter L., dan Thomas Luckmann.1990. Tafsir Sosial atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Terjemahan:
Hasan Basari. Jakarta: LP3ES.
Danesi, Marcel, dan Peron. 2004. Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semoitika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.
____________. 2012. Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra.
Hamadi, Abu. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Liliweri, Alo. 2005. Prasangka dan Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: LKiS.
Nonsi, Rismawati. 18 Juni 2015. Fakta di Balik Foto Selfie. http://www.kompasiana.com/www.rismawatinonsi.com/fakta-di-balik-fotoselfie_54f98b11a33311d0588b49bb. Diakses 1 Februari 2016.
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS.
Rumini, Sri, dan Siti Sundari. 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Semiawan, Conny R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
Setiansah, Mite, Wening Udasmoro, dan Ratna Noviani. 2015. Politik Identitas Perempuan Pengguna Smartphone: Negosiasi, Apropriasi dan Resistensi Perempuan dalam Dunia Serba Ambivalen. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol. 13 No. 2, hal. 183-192.
Simatupang, Fritta Faulina. 2015. Fenomena Selfie (Self Portrait) di Instagram (Studi Fenomenologi pada Remaja di Kelurahan Simpang Baru Pekanbaru). Jom FISIP, Vol. 2, 1-15.
Storey, John. 2003. Teori Budaya dan Budaya Pop, Memetakan Lanskap Konseptual Cultural Studies. Yogyakarta: Qalam.
Suparno, Basuki Agus, dan Arif Wibawa. 2014. Hegemoni Kapitalisme dalam Transisi Demokrasi di Indonesia Analisis Wacana Kritis. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol. 12 No. 3, hal 215-230.
Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen: Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sutrisno, Mudji, dan Hendar Putranto. 2005. Teori-Teori Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in this journal agree to the following terms:
- Copyright remains with the author and gives rights to the Jurnal Ilmu Komunikasi as the priority to publish the article with an Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional License, which allows the article to be shared with acknowledgment of the author of the article and this journal as the place of publication.
- Authors can distribute the publication of their articles on a non-exclusive basis (for example: on university repositories or books) with notification or acknowledgment of publication in the journal Option
- Authors are allowed to post their work online (for example: on personal websites or in university repositories) before and after the submission process (see The Effect of Open Access)
Jurnal Ilmu Komunikasi is licensed under a Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional License.