Hubungan Batu Gamping Formasi Sentolo dan Breksi Vulkanik Kulon Progo: Sebuah Koreksi Stratigrafi Studi Kasus di Daerah Wonotopo, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah
DOI:
https://doi.org/10.31315/jmel.v3i1.2102Keywords:
batuan vulkanik, batugamping berlapis Sentolo, hubungan stratigrafi, menjemariAbstract
Fisiografi Jawa Tengah oleh Van Bemmelen (1949) dibagi menjadi enam zona, yaitu Dataran Aluvial Utara Jawa, Antiklinorium Serayu Utara, Kubah dan Punggungan pada Zona Depresi Tengah, Zona Depresi Tengah dengan Gunung-gunung Api Kuarter, dan Pegunungan Selatan. Daerah Wonotopo dan sekitarnya termasuk di dalam Kubah Kulon Progo. Litostratigrafi di daerah ini dari umur tua ke muda, secaraberturut-turutadalah Formasi Nanggulan, Formasi Kaligesing, Formasi Dukuh, Formasi Jonggrangan, Formasi Sentolo, serta endapan gunung api Kuarter dan endapan aluvial. Pada umumnyapara peneliti terdahulu (Van Bemmelen, 1949; Pringgoprawiro dan Riyanto, 1987;Rahardjo, dkk, 1995) menyebutkan bahwa hubungan stratigrafi antara batuan vulkanik di Kubah Kulon Progo dan satuan batugamping terutama Formasi Sentolo yang berada di atasnya adalah tidak selaras. Penelitian ini menemukan kontak langsung secara selaras dan menjemari antara breksi vulkanik dan batugamping berlapis Sentolo.Oleh sebab itu hal ini menjadi koreksi atau pengayaan khasanan ilmu pengetahuan atas hubungan stratigrafi antara kedua formasi.References
Harjanto, Agus. (2008),Vulkanostratigrafi di Daerah Kulon Progo dan Sekitarnya, Daerah Istimewa Yogyakarta,Jurnal Ilmiah Magister Teknik Geologi.Vol : 4, Nomor 8: 30-45.
Hartono, H.G & Sudrajat, A. (2017),Nanggulan Formation and Its Problem As a Basement in Kulonprogo Basin, Yogyakarta, Indonesian Journal on Geoscience, Vol. 4 No. 2 August 2017: 71-80
Kusumayudha, S.B. (2006), The Application of Fractal Geometry for Slope Stability, Case Study: Kulonprogo Area, Jurnal Natur Indonesia, Universitas Riau.
-------- (2009), Exploration of spring using fractal analysis in the Kulonprogo volcanic aquifer, Yogyakarta Special Province, Indonesia, Prosiding International Association of Hydrogeology Congress, Hyderabad, India
-------- (2010), Model Konseptual Hidrogeologi Kubah Kulonprogo Berdasarkan Pemetaan dan Analisis Geometri Fraktal, Pros Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Ahli Geologi Indonesia(IAGI) XXXIX, Lombok: paper no. 104
Pringgoprawiro, H., dan Riyanto, B., (1987),Formasi Andesit Tua Suatu Revisi,Pros, Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) XVI, Bandung
Purnamaningsih, S. dan Pringgoprawiro, H. (1981), Stratigraphy and planktonic foraminifera of the Eocene-Oligocene Nanggulan Formation, Central Java, Geol.Res.Dev.Centre Pal.Ser. Bandung,Indonesia, No. 1: 9-28.
Rahardjo, W., Sukandarrumidi, & Rosidi, H.M.S. (1977),Peta Geologi Lembar Yogyakarta skala 1:100.000. Direktorat Geologi, Bandung.
Rahardjo, W., Sukandarrumidi, & Rosidi, H.M.S. (1995),Peta Geologi Lembar Yogyakarta skala 1:100.000. Direktorat Geologi, Bandung.
Soeria Atmadja, R., Maury, R.C., Suparka, E., Yuwono, S. (1991), Petrologi dan Geokimia Batuan Vulkanik, Pros. Pertemuan Ilmiah Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) XX, Bandung.
Van Bemmelen R.W. (1949), The Geology of Indonesia, The Haque Martinus Nijnhoff, Vol. IA: 653-732.
Van Zuidam R.A., (1983), Guide to Geomorphic Areal Potographic Interpretation and Mapping, ITC, Enschede, Netherlands: 110-128
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).