Tingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Media di Lampung
DOI:
https://doi.org/10.31315/jik.v22i2.8211Keywords:
Perilaku Media, Tingkat Kepercayaan, Publik LampungAbstract
Pertumbuhan media di Provinsi Lampung memiliki dampak kemudahan akses informasi dari berbagai sumber bagi public. Perilaku media dan segala aktivitas Jurnalisme memainkan peran penting dalam melindungi hak-hak masyarakat. Latar belakang penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas media dan memperkuat demokrasi melalui peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap media, di mana terdapat permasalahan kompleks mengenai kepercayaan publik terhadap media khususnya di Provinsi Lampung. Tidak sedikit masyarakat peka dengan berita atau informasi hoax, sehingga menimbulkan pertanyaan sejauh mana publik percaya terhadap media. Metode yang digunakan, adalah survei daring secara acak. Sasaran objek survei dari beragam profesi masyarakat, mulai politikus, akademisi, guru, NGO, praktisi, pengusaha, petani, mahasiswa, serta kelompok masyarakat sipil lainnya. Penelitian ini melihat adanya perbedaan signifikan dalam tingkat kepercayaan masyarakat terhadap berita berdasarkan media penyajian. Hal ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengembangkan strategi komunikasi dan peningkatan kualitas berita di berbagai media, terutama media siber (online) dan radio, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap informasi yang disampaikan.
References
Bennett, W. L., & Livingston, S. (2018). The disinformation order: Disruptive communication and the decline of democratic institutions. European Journal of Communication, 33(2), 122-139.
Couldry, N., & Hepp, A. (2017). The mediated construction of reality. Cambridge: Polity Press.
Dwi, A., et al. (2019). Laporan akhir penelitian kepercayaan publik terhadap media arus utama.
Dwi, A., et al. (2021). Laporan akhir penelitian kepercayaan publik terhadap media arus utama di era pandemi Covid-19.
Hastjarjo, S. (2016). Jurnalisme: Panduan praktis. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Hermida, A. (2010). Twittering the news: The emergence of ambient journalism. Journalism Practice, 4(3), 297-308.
Katadata. (2021, February 1). Media konvensional di Indonesia menuju senjakala. Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/02/01/media-konvensional-di-indonesia-menuju-senjakala
Katadata. (2021, April 1). Masyarakat Asia Tenggara dengarkan radio kurang dari 1 jam sehari. Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/04/01/masyarakat-asia-tenggara-dengarkan-radio-kurang-dari-1-jam-sehari
Katadata. (2022, January 20). Survei KIC: Mayoritas masyarakat Indonesia mengakses informasi di media sosial. Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/20/survei-kic-mayoritas-masyarakat-indonesia-mengakses-informasi-di-media-sosial
Katadata. (2022, January 21). Survei KIC: Masyarakat lebih percaya televisi dan media sosial ketimbang situs resmi pemerintah. Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/21/survei-kic-masyarakat-lebih-percaya-televisi-dan-media-sosial-ketimbang-situs-resmi-pemerintah
Katadata. (2022, January 21). Ternyata mayoritas masyarakat Indonesia percaya dengan media. Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/21/ternyata-mayoritas-masyarakat-indonesia-percaya-dengan-media
Katadata. (2022, April 22). Survei Indikator: Masyarakat lebih sering mengakses internet ketimbang TV. Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/04/22/survei-indikator-masyarakat-lebih-sering-mengakses-internet-ketimbang-tv
Katadata. (n.d.). Nielsen: Pembaca media digital sudah lampaui media cetak. Katadata. https://katadata.co.id/pingitaria/digital/5e9a5623eb608/nielsen-pembaca-media-digital-sudah-lampaui-media-cetak
Kompas. (2021, August 20). Penelitian: Media online jadi pilihan utama warga cari kebenaran informasi. Kompas. https://nasional.kompas.com/read/2021/08/20/16340691/penelitian-media-online-jadi-pilihan-utama-warga-cari-kebenaran-informasi
Sindonews. (2021, October 23). AMSI: Nilai hoaks pengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadap media massa. Sindonews. https://nasional.sindonews.com/read/577374/15/amsi-nilai-hoaks-pengaruhi-tingkat-kepercayaan-publik-terhadap-media-massa-1634976610
Kompasiana. (2019). Kehadiran media online mengutamakan kecepatan dibandingkan keakuratan isi berita. Kompasiana. https://kompasiana.com/benediktadinda/5d9ba60f097f36068c753f52/kehadiran-media-online-mengutamakan-kecepatan-dibandingkan-keakuratan-isi-berita?page=2&page_images=1
Nielsen. (n.d.). Nielsen. https://www.nielsen.com/id/
Magianto, H. J., & Syaefullah, A. (2012). Media online: Pembaca, laba dan etika. Jakarta: Aliansi Jurnalis Indonesia.
McQuail, D. (2011). Teori komunikasi massa. Jakarta: Salemba Humanika.
Moleong, J. L. (2006). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nielsen, R. K., & Graves, L. (2017). "News you don’t believe": Audience perspectives on fake news. Reuters Institute for the Study of Journalism.
Nugroho, Y., Putri, D. A., & Laksmi, S. (2012). Mapping the landscape of the media industry in contemporary Indonesia. Jakarta: Center for Innovation Policy and Governance.
Pharr, S. J., & Krauss, E. S. (1996). Media and politics in Japan. Honolulu: University of Hawaii Press.
Shoemaker, P. J., & Vos, T. P. (2009). Gatekeeping theory. New York: Routledge.
Wardle, C., & Derakhshan, H. (2017). Information disorder: Toward an interdisciplinary framework for research and policy making. Strasbourg: Council of Europe.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in this journal agree to the following terms:
- Copyright remains with the author and gives rights to the Jurnal Ilmu Komunikasi as the priority to publish the article with an Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional License, which allows the article to be shared with acknowledgment of the author of the article and this journal as the place of publication.
- Authors can distribute the publication of their articles on a non-exclusive basis (for example: on university repositories or books) with notification or acknowledgment of publication in the journal Option
- Authors are allowed to post their work online (for example: on personal websites or in university repositories) before and after the submission process (see The Effect of Open Access)
Jurnal Ilmu Komunikasi is licensed under a Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional License.





